Saya senang mengoleksi foto-foto. Sebuah papan terpampang di sudut ruangan di dalam kamar saya. Papan tersebut berhias beberapa foto kebersamaan saya bersama teman-teman dari sejumlah komunitas yang telah saya ikuti selama ini. Setelah kembali mengamati susunan gambar tersebut, saya menyadari bahwa mungkin selama ini saya telah keliru dalam mengelola hubungan pertemanan.
Saya telah melihat bagaimana orang-orang ditakdirkan untuk hadir dalam kehidupan orang lainnya. Dan sebagaimana pertemuan, suatu saat sebuah hubungan pasti akan menemui persimpangan jalan dan akhirnya berpisah menempuh jalannya masing-masing. Saya juga menyadari bahwa memang tidak ada yang abadi. Pertemanan boleh jadi berjalan begitu singkat. Sejumlah teman yang dulu pernah dikenal akhirnya pergi satu per satu. Yang tertinggal hanya memori yang terekam dalam gambar.
Meskipun demikian, kekeliruan terbesar yang saya lakukan adalah bagaimana mengelola hubungan tersebut menjadi begitu berarti meski pada akhirnya harus berpisah satu sama lain. Saya kini menyadari bahwa menjaga tali silaturahim itu krusial. Perpisahan adalah keniscayaan. Namun, usaha menjaga tali silaturahim agar tidak terputus adalah sebaik-baiknya obat pencegah keterasingan ketika suatu saat saya harus kembali kepada mereka. Sebagaimana sebuah pertemuan yang baik, sudah semestinya momen perpisahan juga dipelihara agar menjadi baik.
Malam itu mungkin akan menjadi salah satu malam yang tak terlupakan dalam hidup saya. Kehadiran saya di tengah-tengah mereka malam itu mungkin tidak akan cukup untuk membayar dosa sosial yang telah saya lakukan. Namun, satu hal yang saya pelajari adalah teman boleh diibaratkan sebagai keluarga. Dan sebagaimana keluarga, pintu hati akan selalu terbuka dan selalu ada ruang kosong di dalam rumah yang dapat diisi ketika anggota keluarga lain memutuskan untuk pulang. Dan boleh jadi, malam itu justru saya menemukan apa yang selama ini saya cari ketika saya tertawa lepas bersama mereka.
Â
MOCHAMMAD IQBAL TAWAKAL
Twitter: @sitawakal
Email: miqbaltawakaal@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H