Mohon tunggu...
Iqbal Tawakal
Iqbal Tawakal Mohon Tunggu... Konsultan - Rumah Perubahan

Siang Konsultan. Malam Kuli Tinta Jadi-Jadian

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sampai Kapan Hutan Terus Dibakar?

30 Juli 2015   12:22 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:28 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil pembakaran hutan dan lahan tersebut menyebabkan tanah tertutup oleh material anorganik. Tanah tidak mampu menyerap air dan melepas karbon ke angkasa. Lebih dari itu, membakar satu hektar hutan akan berdampak lebih buruk dari polusi yang dihasilkan oleh 6000 kendaraan di jalan raya. Ini belum termasuk kerugian ekonomi, kesehatan, dan sosial yang diakibatkan oleh asap yang terbawa angin dan api yang sulit dipadamkan.

Pembakaran hutan di Indonesia sudah mencapai tahap kritis. Upaya penanggulangan dan pencegahan pembakaran hutan membutuhkan skema kebijakan holistik dan inklusif. Pemerintah perlu menindak tegas bagi siapa saja yang terbukti sengaja membakar hutan, menangkap pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab merusak lingkungan untuk kepentingan korporasi, dan bekerja sama dengan badan-badan non-pemerintah dalam menegakkan kedisiplinan dan pelestarian lingkungan. Selain itu, kita tentu tidak ingin membiarkan hutan dibiarkan dibakar begitu saja. Masyarakat juga perlu menyadari dan menjadi cerdas dalam menyikapi krisis lingkungan ini.

 

MOCHAMMAD IQBAL TAWAKAL
Twitter : @sitawakal
Email : miqbaltawakaal@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun