Mohon tunggu...
Iqbal Tawakal
Iqbal Tawakal Mohon Tunggu... Konsultan - Rumah Perubahan

Siang Konsultan. Malam Kuli Tinta Jadi-Jadian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kritis Pada Diri Mahasiswa, Untuk Perubahan.

27 Desember 2011   03:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:43 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

seperti yang kita ketahui, Mahasiswa merupakan fase tertinggi dari rantai makanan dunia pendidikan. maksud saya, sebagai peserta didik, Mahasiswa merupakan tahapan tertinggi dibanding jenjang pendidikan lainnya. sebagai individu yang berada pada puncak rantai makanan, Mahasiswa memiliki kebebasan dalam menentukan sikap, kebebasan berpendapat, kebebasan berkarya dan sebagai individu yang merdeka dari segala tekanan.

Mahasiswa mampu melakukan dan menentukan apa saja. oleh karena itu, pendidikan mental melalui berbagai kegiatan rohani dan organisasi harus diambil oleh mahasiswa guna menjaga dirinya dari segala hal yang dapat merusak. karena mahasiswa merupakan aset yang tak ternilai harganya untuk bangsa dan negara.

Mahasiswa memiliki beban yang tidak mudah. Mengingat mahasiswa harus kreatif dan menciptakan, bukan sebagai generasi penerus dan peniru. penerus di sini adalah sebagai generasi yang meneruskan kebobrokan mental para pendahulunya. mahasiswa sebagai agen perubahan yang memikul tanggung jawab besar di pundaknya.

Beban Mahasiswa secara umum terbagi menjadi 2 yaitu :

1. AKADEMIS

selayaknya mahasiswa pada umumnya, beban ini tentulah menjadi hal utama dalam bangku kuliah. mengingat niat utama dari seseorang untuk kuliah, menimba ilmu sebanyakbanyaknya merupakan suatu keharusan. namun tahukah anda ? beban ini hanya sebagian kecil dari peran dan fungsi mahasiswa sesungguhnya.

2. MORAL BANGSA

kelihatannya agak dilebihlebihkan. namun, beban yang satu ini adalah beban sesungguhnya dari seorang mahasiswa. mahasiswa bertanggung jawab penuh pada moral bangsa.sebagai agen perubahan yang sesungguhnya, mahasiswa tidak dibenarkan untuk duduk diam bermalasmalasan di rumah atau di tempat kos. tapi mahasiswa diwajibkan untuk menyumbangkan sesuatu pada negara. mahasiswa harus berkontribusi, menciptakan dan menemukan hal baru. dan hal yang paling utama adalah, mahasiswa harus kritis. berani mengeluarkan pendapat di muka umum adalah contoh paling sederhana dalam sikap kritis.

Kritis adalah sikap yang dimiliki oleh anak kecil sekalipun. adik-adik kita yang masih dibawah umur selalu menanyakan hal-hal baru yang ditemui dan tidak dimengerti. itulah sikap dasar dari kritis, rasa ingin tau yang kuat dan tidak menerima begitu saja suatu hal yang mungkin telah dianggap lumrah. nampaknya seperti pola pikir seorang filsuf.

namun, banyak dari kita yang mengartikan sikap kritis itu sebagi sikap yang anarkis. seperti yang kita lihat di layar kaca. para pejabat saling beradu argumen dan lempar kata saring serang guna mempertahankan prinsipnya. namun sebenarnya sikap kritis itu bukan seperti itu.

sikap kritis dapat diartikan sebagai suatu hal yang anarki apabila tidak memiliki solusi.

pada dasarnya, sikap kritis dimunculkan karena ada suatu penyimpangan. dan layaknya sebuah masalah, pastilah ada solusi. kritis itu solutif, jadi jangan hanya melemparkan argumen tanpa solusi yang konkret. sikap kritis bukan untuk menjatuhkan lawan, tapi untuk membangun kekompakan dan kebersamaan.

kritis itu objektif. sebagai mahasiswa, cakrawala pengetahuan harus terbuka pada perubahan dan peka serta menilai sesuatu tidak asalasalan, harus ada fakta konkret yang mendukung argumen dan berdasarkan pandangan objektif, bukan pandangan subjektif yang hanya menguntungkan sebagian kelompok. sikap kritis itu riil atau nyata, bukan hal fiktif yang sengaja diangkat dan dijadikan kontroversi. tidak mengadangada dan berorientasi pada solusi, bukan menciptakan masalah yang baru.

mahasiswa dituntut untuk provokatif proaktif. mengasah sikap kritis dapat membantu mahasiswa untuk ambil bagian dari jajak pendapat dan perubahan di sekitarnya. sikap kritis bukan bakat alami. sikap kritis lahir dari kepekaan kita pada perubahan dan bisikan hati nurani kita untuk tidak duduk diam dan hanya mengamati. mahasiswa harus ambil bagian terhadap segala bentuk upaya untuk perubahan. banyak hal yang dapat menumbuhkan sikap kritis dari seseorang. dengan memasuki dan mengikuti organisasi contohnya, mahasiswa tentunya dapat mengisi waktu luang mereka untuk halhal yang berguna dan untuk tetap kontributif dan berkarya.

dengan berkumpul dengan orang-orang yang sepaham dan duduk bersama membicarakan suatu masalah akan melatih kita untuk berargumen. untuk menjadi kritis tentunya Mahasiswa harus bergabung dengan lingkungan yang kritis pula. dengan membaca dan menulis tentang apapun yang mengganggu pikiran kita dan tentang segala bentuk penyimpangan yang ada dapat menumbuhkan dan menanamkan sikap kritis di hati kita.

jadi, jangan bangga dengan prestasi akademik yang selangit namun tak berkontribusi pada perubahan. ingat kembali 3 pedoman mahasiswa, pendidikan, penelitian dan pengabdian. peka lah terhadap lingkungan sekitar, TANAMKAN sikap kritis dan jadilah Mahasiswa bermental baja dan siap mengawali perubahan ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

SEMANGAT BERKONTRIBUSI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun