Mohon tunggu...
Taufik Razali
Taufik Razali Mohon Tunggu... -

Inilah diriku:dengan segala kelebihan dan kekurangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akar Konflik

24 Juni 2011   19:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah telah memberi pelajaran kepada kita yang bahwa konflik pertama yang terjadi di dunia karena ketidakpuasan terhadap apa yang telah diberikan dan ditetapkan kepada kita. Inilah kisah konflik pertama umat manusia yang dialami Qabil, Habil, dan Iklima anak dari Nabi Adam AS. Qabil tidak bisa menerima bahwa Iklima dinikahkan dengan Habil dengan berbagai alasan pribadinya sendiri. Akhirnya Qabil pun mencari berbagai cara agar dia bisa mendapatkan Iklima termasuk membunuh Habil. Walaupun ketentuan yang telah diberikan  oleh Nabi Adam AS Iklima dijodohkan dengan Habil.

Itulah konflik pertama di dunia yang berakhir pada pembunuhan saudaranya sendiri. Kalau kita lihat konflik tersebut terjadi persis karena ketidakpuasan terhadap apa yang telah diberikan kepadanya. Hingga saat ini hampir semua konflik yang terjadi tidak terlepas dari ketidakpuasan terhadap apa yang telah ada dan mengambil jatah orang lain. Lihat saja konflik Indonesia Versus Kompeni selama 3/5 abad tidak terlepas juga dari persoalan ini. Kompeni mencaplok wilayah Indnesia yang berbuntut pada perlawanan Indonesia pada penjajah tersebut.

Konflik Palestina Versus Israel juga tidak terlepas dari perbuatan Israel yang mencaplok wilayah yang menjadi kedaulatan Palestina. Begitu pula konflik Indonesia dengan Malaysia mengenai pulau  Sipadan dan Ligitan. Hal senada juga terjadi pada konflik berskala rendah atau individu yang terjadi disekitar kita. Misalnya, konflik sebuah rumah tangga yang berakhir pada perceraian akibat sang suami mengugat cerai istrinya karena ada pihak ketiga yang mencaplok hak dia. Lihat juga konflik yang terjadi antara tukan kebun dengan seorang pemuda, karena pemuda tersebut mencuri rambutan dikebunya.

Oleh karena itu salah satu cara yang paling ampuh untuk menghindari konflik adalah puaslah terhadap apa yang telah ada pada diri kita dan jangan pernah meganggu sesuatu yang seharusnya menjadi milik orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun