Mohon tunggu...
Taufik Razali
Taufik Razali Mohon Tunggu... -

Inilah diriku:dengan segala kelebihan dan kekurangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Manusia Indonesia"

13 Juni 2011   11:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:33 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wartawan senior Indonesia, Mochtar Lubis pada tahun 1977 mengungkapkan 10 ciri manusia Indonesia didalam karyanya yang diberi judul Manusia Indonesia. Sepuluh ciri khusus tersebut membicarakan ciri manusia Indonesia dari perspektif negatif, yang mengambarkan sikap dan sifat manusia Indonesia. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:

Menurut Mochtar, ciri pertama manusia Indonesia adalah hipokrisi atau munafik. Di depan umum kita mengecam kehidupan seks terbuka atau setengah terbuka, tapi kita membuka tempat mandi uap, tempat pijat, dan melindungi prostitusi. Banyak yang pura-pura alim, tapi begitu sampai di luar negeri lantas mencari nightclub dan pesan perempuan kepada bellboy hotel. Dia mengutuk dan memaki-maki korupsi, tapi dia sendiri seorang koruptor. Ciri kedua, manusia Indonesia, segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya. Atasan menggeser tanggung jawab atas kesalahan kepada bawahan dan bawahan menggeser kepada yang lebih bawah lagi. Menghadapi sikap ini, bawahan dapat cepat membela diri dengan mengatakan, ”Saya hanya melaksanakan perintah atasan.”

Ketiga,manusia Indonesia berjiwa feodal. Sikap feodal dapat dilihat dalam tata cara upacara resmi kenegaraan, dalam hubungan organisasi kepegawaian. Istri komandan atau istri menteri otomatis menjadi ketua, tak peduli kurang cakap atau tak punya bakat memimpin. Akibat jiwa feodal ini, yang berkuasa tidak suka mendengar kritik dan bawahan amat segan melontarkan kritik terhadap atasan.

Keempat, manusia Indonesia, masih percaya takhayul. Manusia Indonesia percaya gunung, pantai, pohon, patung, dan keris mempunyai kekuatan gaib. Percaya manusia harus mengatur hubungan khusus dengan ini semua untuk menyenangkan ”mereka” agar jangan memusuhi manusia, termasuk memberi sesajen.

Kelima, manusia Indonesia artistik. Karena dekat dengan alam, manusia Indonesia hidup lebih banyak dengan naluri, dengan perasaan sensualnya, dan semua ini mengembangkan daya artistik yang dituangkan dalam ciptaan serta kerajinan artistik yang indah. Ciri lainnya, manusia Indonesia tidak hemat, boros, serta senang berpakaian bagus dan berpesta. Dia lebih suka tidak bekerja keras, kecuali terpaksa. Ia ingin menjadi miliuner seketika, bila perlu dengan memalsukan atau membeli gelar sarjana supaya dapat pangkat. Manusia Indonesia cenderung kurang sabar, tukang menggerutu, dan cepat dengki. Gampang senang dan bangga pada hal-hal yang hampa.

Selain menelanjangi yang buruk, pendiri harian Indonesia Raya itu tak lupa mengemukakan sifat yang baik. Misalnya, masih kuatnya ikatan saling tolong. Manusia Indonesia pada dasarnya berhati lembut, suka damai, punya rasa humor, serta dapat tertawa dalam penderitaan. Manusia Indonesia juga cepat belajar dan punya otak encer serta mudah dilatih keterampilan. Selain itu, punya ikatan kekeluargaan yang mesra serta penyabar.

Sifat-sifat buruk yang diungkapkan oleh Mochtar Lubis tersebut masih terlihat sampai saat ini. Misalnya sifat munafik: kita berusaha membuat undang-undang anti pornografi tetapi didalam gedung DPR/MPR kita meliha film porno. Kita berusaha membuat lembaga anti korupsi tetapi setelah kita mendirikan, kita sendiri juga yang mengoyangnya.

Dari beberapa sifat-sifat buruk manusia Indonesia yang masih sangat menonjol terlihat sampai saat ini dapat kita katakan adalah munafik dan pengecut. Misalnya, korupsi, tidak menempati janji-janji ketika kampaye setelah dia terpilih, tidak berani bertangung jawab atas kesalahan yang dibuat (setelah 0korupsi lari keluar negeri), tidak mau mengakui kegagalan dan kesalahan, apalagi turun dari sebuah jabatan.

Semoga saja, dengan apa yang telah diungkapkan oleh Mochtar Lubis dapat menginspirasi kita untuk berubah dari sifat-sifat tersebut. Bukan marah dan benci terhadap apa yang telah dia ungkapkan, sehinga negeri ini akan berubah sedikit demi sedikit dari sifat-sifat buruk yang telah diungkapkan oleh Mochtar Lubis. Apabila kita sudah mulai terbebas dari hal-hal tersebut, Insya Allah negeri ini akan sampai pada cita-cita kemerdekaan. Semoga!

Referensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Mochtar_Lubis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun