Mohon tunggu...
Taufiq Rahmat H
Taufiq Rahmat H Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamat Sosial

Fokus dan Tenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja di Margonda

27 Oktober 2012   09:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semilir cahaya, dalang dalam lakonnya sendiri yang sunyi sepi

jauh lebih sepi dari mocca kita pagi tadi

aku melihatnya,

sekalabat bisu perempuan tua menggandeng tangan si bocah resah

pengemis deborah duduk meringkuk biarkan kaleng aquanya menganga

lamat-lamat ku dengar dialog setan dan malaikat

"lihatlah mereka, kawan. manusia yang bisa menghitung dosanya sendiri, manusia yang bahkan tak tahu apa itu dosa. manusia yang punya tuhan dan surga sendiri-sendiri! mereka terobsesi kita, kawan. kasihan. mereka tak pernah tahu kebenaran. cuma kita yang tahu. kitalah rahasia keseluruhan." setan mencerita

"mereka tak perlu tahu kebenaran. kebenaran adalah rahasia tuhanku. kau pun tak tahu soal itu, juga aku. menggunjing bukan tugas kita. pulanglah ke neraka. jangan kau kembali ke margonda." malaikat menjawab

hening

di sekitarku bukan lagi manusia

gelap

"kaulah senja." serempak setan dan malaikat berkata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun