suatu pagi di margonda sihir dingin setelah hujan mengenali siapa yang paling suci mereka adalah para pendosa yang diam-diam melucuti nasib buruk bayi-bayi lapar aku ingin terlibat dalam letih-getih perjuangan pada suatu malam yang paginya terdengar gemuruh suara tembakan aku ingin merasai senja dengan persenjataan lengkap mengenang teriakanmu membahasakan hasrat yang terpenjara keterbatasan kita akan menyanyikan lagu kebebasan di barat senja bersama musafir-musafir setengah baya "jangan lupakan pesan ibu, nak. hidup adalah persoalan kuasa kata. kau akan terperosok dalam jika tak pernah terlibat dengan kata. kau akan terjerembab kedunguan jika hanya berdiam diri memaknai hujan." lewat jendela itu mentari margonda berbisik lirih : pagimu terlalu siang, sobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H