Mohon tunggu...
Taufiq Rahmat H
Taufiq Rahmat H Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamat Sosial

Fokus dan Tenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendung Tidaklah Salah

28 Februari 2015   23:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mendung tidak berarti hujan

ucap ibumu dalam bisikan

di balik kerudung matamu sembab menahan tangisan

punggungmu kau tegapkan

demi terlihat tegar mendengar ucapan

janji merajut hidup saling berdekapan

mendung sembunyikan matahari sendirian

mengkristal bersama saling berpelukan

lalu menggumpal dalam kebisuan

keasingan abadi yang dipersatukan oleh genggaman tuhan

mendung telah menantang matahari terlampau dungu

ia tak sadar bahwa tubuhnya palsu

mendung menguatkan diri untuk melindungi punggungmu

agar tetap tegap dudukmu

agar tidak luntur gincumu

ternyata ia keliru

semakin menguat ia semakin melemah

ia leleh

ia luluh

kekuatannya palsu

tubuhnya hancur

ia kehilangan cita-citanya yang luhur

kini matahari telah murka

teriknya menembus jantung-jantung mendung yang terbuka

kini punggungmu basah

ayahmu gelisah

seperti bayi yang kehilangan ibunya di rumah

mendung tidaklah salah

ia sudah menjalani takdirnya dengan susah payah

walau terlampau lemah untuk terlihat gagah

jakarta, 28 februari 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun