Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Tak Perlu Banyak Kriteria, Syarat Ini Cukup untuk Nyaleg

19 Mei 2023   08:18 Diperbarui: 20 Mei 2023   07:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mural yang berisi pesan untuk para pejabat. (Foto: KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Artis nyaleg, silakan. Penyanyi nyaleg sudah banyak. Menteri nyaleg sudah biasa. Petani nyaleg tak dilarang. Pedagang nyaleg lanjutkan. 

Bahkan para blogger juga silakan menyaleg. Konstitusi sudah menjamin setiap warga negara terkait hal ini. Ya, tentu saja dengan semua penjelasan di dalamnya. 

Lalu pertanyaannya, jika nyaleg semudah itu, kenapa tidak semua orang melakukannya? Jangan salah, banyak orang yang mendaftar dan melakukannya. Bahkan banyak banget. Tapi ingat, gedung di senayan sana punya kapasitas maksimal. 

Gedung di DPRD dan kota juga punya batas maksimal. Persis seperti stadion bola. Ada kapasitas orang yang bisa masuk. Yang tak bisa? Ya, bisa menonton dari luar stadion atau cukup menyaksikan dari rumah saja pertandingan bolanya.

Lalu, jika ada yang ingin berusaha untuk nyaleg di 2024 nanti, apa syarat yang diperlukan? Kali ini kita tidak akan membahas syarat administratif, Ferguso! 

Kita akan mengulas syarat internal dalam diri yang harus dimiliki setiap individu sebelum memutuskan nyaleg. Baiklah, markililede! (mari kita lihat lebih dekat)

1. Niat

Syarat mutlak pertama yang harus dimiliki dalam diri kita adalah niat untuk nyaleg. Coba pasang niat yang benar mulai sekarang. Ga perlu introspeksi niat orang lain. 

Cek dan benerin aja niat sendiri. Jangan sibuk lihat ke luar kalau yang di dalam diri belum tentu benar dan beres. Jangan sibuk ngurusin artis jadi caleg kalau hati kita belum bisa menerima perbedaan pandangan dan keinginan.

Semua orang punya kesempatan yang sama untuk maju, tapi belum tentu semua orang punya niat baik yang sama untuk beramal dan mengabdikan diri untuk bangsa. 

Kalau belum punya niat yang baik, mundur aja sebelum bertarung, bestie! karena  kalau tidak, akan terjadi seperti yang sering kita lihat di TV, ada caleg yang gagal terpilih lalu tiba-tiba meminta kembali sajadah yang sudah dibagikannya ke masjid. 

Kalau kata bung Rhoma, hal ini sungguh ter-la-lu..! Jadi, bersihkan hatimu dan luruskan niatmu.

2. Rencana Kerja

Apa jadinya kalau caleg takpunya rencana kerja? Bisa jadi ini yang sering disaksikan orang di TV kalau ada anggota dewan yang tertidur ketika membahas tentang kepentingan bangsa atau ada yang sedang melihat video tertentu ketika sedang melakukan rapat penting. 

Tapi jangan salah, yang merekam itu juga jangan-jangan takpunya niat baik karena ingin menjatuhkan kawan demi meninggikan diri sendiri. Bukankah seharusnya sesama rekan kerja harus saling ingat-mengingatkan dalam kebaikan?

Coba sekarang cek rencana kerja masing-masing, apa yang akan dilakukan untuk para konstituen tatkala dipilih dan terpilih kelak? Kalau takada? Berpikirlah, Ferguso! 

Anda akan dibayar dengan uang rakyat. Pastikan bisa berkontribusi untuk rakyat. Kalau tak bisa, belajarlah. Tak ada kata takbisa kalau Anda punya niat yang serius.

3. Growth Mindset

Prof Carol Dweck di dalam bukunya yang berjudul Mindset mengulas panjang lebar tentang growth mindset ini. Jika Anda berniat nyaleg, maka milikilah growth mindset ini. 

Pada saat pertama menjadi anggota dewan bisa jadi Anda banyak bingungnya. Apakah itu dengan lingkungan, teman sejawat dan seterusnya. 

Tapi dengan memiliki growth mindset ini, Anda akan cepat belajar dan sadar kalau masa tidak tahu pasti akan berubah menjadi tahu dan seterusnys.

Dengan hal ini, Anda juga akan menjadi anggota dewan yang cepat bertumbuh, cepat belajar dan ujungnya tentu saja diharapkan mampu memberikan kontribusi terbaik untuk rakyat yang Anda wakili.

4. Kerendahan Hati

Anda tidak boleh berubah hanya karena jabatan Anda bertambah. Kalau dulu sering bergaul dengan masyarakat, maka setelah duduk di dewan Anda justru harus lebih sering berinteraksi dan mendengar konstituen Anda. 

Jika sebelumnya Anda mudah untuk disapa dan ditegur, maka setelah dapat kursi Anda juga takboleh memalingkan wajah ketika disapa. 

Ingat, jangan sampai orang menghormati Anda hanya karena jabatan yang Anda punya, bukan karena pribadi Anda. Karena itu artinya begitu jabatan itu lepas, maka hormat masyarakat juga akan gugur.

Singkatnya, jadilah pribadi yang sama baiknya dengan atau tanpa jabatan itu. Karena semua yang kita emban pasti harus dipertanggungjawabkan. 

Apakah itu di dunia, terlebih dengan sang Maha Pengadil kelak. Rendah hatilah dalam bersikap, bertutur dan bergaul apapun posisi dan situasi Anda.

***

Silakan cek masing-masing, sudahkah ada minimal 4 syarat ini dalam dirimu, kalau takada, maka milikilah dulu sebelum maju agar perjuanganmu mendapat restu dan ridha dari yang Maha Kuasa. 

Ingat, amanah ini berat, Ferguso! kalau hanya untuk gagah-gagahan, sebaiknya urungkan niatmu dan dukung saja mana yang terbaik menurutmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun