Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengenal Huta Siallagan: Kawasan Cagar Budaya di Tepian Danau Toba

28 April 2023   20:52 Diperbarui: 28 April 2023   20:53 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung sigale-gale (kumparan)

Bangga Berwisata di Indonesia. Kata itu rasanya lebih dari pantas untuk disematkan ke negara tercinta kita Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya penuh dengan keindahan dan keragaman budayanya masing-masing yang tentu saja takbosan untuk diulas dan takkan habis untuk dikunjungi dan dikagumi.

Mari kita mengulik sedikit seputar Huta Siallagan, yang ada di tepian danau toba. Huta dalam bahasa batak toba berarti desa, jadi Huta Siallagan artinya adalah Desa Siallagan. Apa itu Siallagan? Siallagan adalah marga di suku batak toba. Jadi, kalau saya coba menjelaskan sekilas tentang Huta Siallagan itu kira-kira adalah sebuah desa yang di dalamnya banyak kita temukan ciri khas atau kebudayan dari suku batak toba (Siallagan). Kalau ingin lebih jelas, tentu Anda harus langsung mengatur waktu untuk mengunjungi Danau Toba as soon as possible.

Lalu, apa yang bisa Anda temukan di sana? Kita mulai perlahan. Setelah sampai di Danau Toba, jika Anda langsung ingin ke Huta Siallagan, maka Anda harus menyeberang dengan menggunakan kapal. Tenang, jika Anda menyewa mobil, maka mobil Anda juga akan ikut menyeberang sekaligus dengan diri Anda. Harga tiket penyeberangan hanya dihitung per mobil, bukan per kepala. Jadi, pastikan isi mobil Anda dengan keluarga seefektif dan seefisien mungkin.

Di dalam kapalpun Anda takkan merasa kesepian. Lagu-lagu batak dan nasional banyak dinyanyikan secara live oleh anak-anak yang ada di kapal. Jangan salah, suara mereka bagus-bagus. Rasanya takperlu saya sebutkan berapa banyak juara ajang pencarian bakat asal medan atau sumatera utara atau yang bersuku batak yang hari ini menghiasi blantika musik Indonesia. Kalau masih penasaran saya sebutkan beberapa saja ya : Joy Tobing, Judika, Rini Idol, Ihsan Tarore adalah deretannya. Setelah kurang lebih satu jam menikmati perjalanan, karena kami tidak melihat waktu dan karena terlalu asyik di kapal, kami pun akhirnya tiba di Ambarita, Pulau Samosir.

Turun dari mobil, tinggal ikuti saja google map (bagi Anda yang baru pertama) dan tidak lama berkendara Anda sudah tiba di depan pintu gerbang Huta Siallagan. Begitu sampai di pintu masuk Huta Siallagan, Anda harus membayar tiket masuk sekitar 10 ribu jika benar dan belum berubah. Begitu sampai di dalam, Anda langsung dihadapkan dengan 8 rumah bolon yang berjejer seperti gambar berikut ini :

Rumah bolon yang berjejer di Huta Siallagan (detik.com)
Rumah bolon yang berjejer di Huta Siallagan (detik.com)

Lokasi Huta Siallagan ini memiliki luas sekitar dua ribu meter persegi yang dikelilingi oleh tembok batu yang disusun bertingkat setinggi 2 meter. Jadi dengan semangat yang tinggi, seharusnya Anda sanggup untuk mengelilinginya. Jika Anda lanjut berjalan, Anda akan menjumpai apa yang disebut dengan batu persidangan. Konon, batu persidangan ini di jelaskan penduduk setempat adalah saksi sejarah penegakan keadilan di Samosir.

Tempat itu diceritakan sebagai tempat lokasi peradilan untuk memutuskan hukuman seseorang yang melakukan kejahatan besar ataupun kecil. Juga terlihat tempat pemasungan yaitu tempat di mana seorang pelaku kejahatan akan dipasung dulu sebelum menuju persidangan. Lebih lanjut, kita akan melihat tempat eksekusi yaitu tempat setelah seseorang dinyatakan bersalah sesuai dengan tingkat kejahatannya.

Batu persidangan di Huta Siallagan (Good news from Indonesia)
Batu persidangan di Huta Siallagan (Good news from Indonesia)

Dari semua hal yang menarik yang ada di sana, kita juga bisa ikut berlatih dan menari tor-tor bersama warga sekitar dan wisatawan lainnya yang dipandu oleh penduduk setempat atau pemandu wisata. Tari tor-tor adalah tari batak dengan cara merapatkan dan merenggangkan kelima jari kita lalu menggerakkannya ke depan dan ke belakang mengikuti lantunan musik. Di sela-sela menari kami dibagikan beras untuk dilempar ke atas sebagai bagian dan adat budaya yang ada di sana. Intinya, sungguh kaya negeri kita tercinta ini dengan budaya. Wisatawan bisa menari sambil mengitari patung yang melegenda di Huta Siallagan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun