Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini 4 Cara Mengurai Penyesalan

10 Juni 2022   10:21 Diperbarui: 10 Juni 2022   10:26 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang mungkin pernah menyesal. Untuk urusan kecil atau besar, rumit atau mudah, setiap kita bisa saja pernah menyesal untuk suatu hal, apapun itu. Lalu pertanyaannya, apa yang harus kita lakukan jika kita menghadapi penyesalan saat ini, nanti atau kapanpun?

Sebelum ke sana, kita perlu paham kalau penyesalan itu umumnya terbagi dua. Pertama, penyesalan yang terjadi karena kita tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Contoh, pernahkah Anda merasa menyesal karena tidak membeli sebuah barang yang murah dan bagus, lalu beberapa hari kemudian harganya kembali tinggi? atau pernah kah Anda menyukai seorang gadis lalu tidak mengatakan perasaan Anda hanya karena takut di tolak, lalu ternyata bertahun-tahun kemudian justru si gadis itu menikah dengan seseorang yang Anda anggap berada "kualitas" nya di bawah Anda?

Kedua, penyesalan yang terjadi karena kita melakukan sesuatu yang (mungkin) seharusnya tidak kita lakukan. Misalnya begini. Pernahkah Anda merasa menyesal karena meminta naik gaji dengan atasan, lalu ternyata di luar dugaan, respon atasan Anda begitu menyeramkan? Pada saat itu bisa jadi Anda mengatakan "Yah, nyesel aku bilangnya. Andai aku gak ngomong...".

Lalu pertanyaannya, jika situasi penyesalan ini terjadi, apa yang harus kita lakukan? markililede (mari kita lihat lebih dekat) apa yang harus kita lakukan.

1. Terima situasi yang ada 

Banyak orang yang mengatakan kalau hidup ini sudah sulit, jangan di buat sulit. Kalimat ini ada (sebagian kecil) benarnya. Rumput tetangga selalu lebih indah. Kehidupan orang seringkali terlihat lebih baik dari kita. Sesungguhnya tidak. Semua orang punya tantangannya masing-masing. Besar, kecil, tua, muda, kaya, miskin dan seterusnya, semua pasti punya situasinya masing-masing.

Terima situasi (penyesalan) Anda. Minta maaf jika diperlukan. Rajut yang sudah terurai jika memungkinkan. Hadapi saja hidup ini dengan ringan. Jangan membuat hidup yang terbatas ini menjadi bertambah berat bebannya.

2. Sadari kalau kita takbisa mengubah dan menghapus masa lalu

Anda, saya dan kita semua akan  menjadi masa lalu. Begitu juga dengan penyesalan Anda. Ia akan menjadi masa lalu. Kita takberwenang mengubahnya apalagi menghapusnya. Sadari sepenuhnya kalau ia hanya akan menjadi sejarah yang sudah kita buat. Ingat, sejarah takselamanya baik. Bahkan, sejarah yang kita anggap buruk juga pasti meninggalkan jejak baik yang bisa kita teladani.

3. Nikmati hari ini

Tahukah Anda apa penyesalan terbesar yang mungkin Anda buat ke depan? Ya, Anda mengabaikan hari ini yang benar-benar masih Anda punya. Coba list apa yang Anda punya hari ini. Istri, anak, rumah, mobil, tanah, kontrakan atau apa lagi? apakah dengan banyaknya daftar yang Anda punya masih membuat Anda bersusah hati dan terus menyesali hal yang tidak bisa Anda ubah lagi?

Teman, nikmatilah hari ini bersama orang tercintamu. Ini adalah anugerah yang bahkan takbisa dimiliki oleh orang yang kaya raya namun takpunya orang yang dicintainya. Jadi, nikmatilah hari ini.

4. Miliki harapan untuk esok hari

Kita akan terus "hidup" selama kita punya harapan. Terus pelihara harapan baik untuk masa depan Anda. Apapun harapan itu. Ingat, takada hujan yang takreda, begitu juga takada pesta yang takusai. Semua akan datang silih berganti. Hari ini hujan lebat, bisa jadi besok langit cerah yang datang. Singkatnya, selagi Anda punya harapan, maka yakinlah akan ada hal baik yang menanti Anda di depan.

*****

Menyesal bukanlah kebodohan. Justru itu adalah kekuatan dan bukti kalau kita memiliki self love. Menyesal juga bisa menjadi tanda refleksi diri yang ingin menjadi lebih baik. Tapi ingat, bagian terpenting dari sebuah penyesalan adalah "jangan pernah menunda untuk mengambil hikmah dari penyesalan yang Anda rasakan"

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be The New You

TauRa
Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun