Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Diam dan Tak Acuh Itu Berbeda

25 Januari 2022   09:50 Diperbarui: 25 Januari 2022   10:42 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diam dan tak acuh adalah hal yang berbeda (idntimes.com)

Suatu sore, saya terpaksa harus singgah ke sebuah ATM. Melihat dari jauh antrian takbanyak, saya pun bergegas masuk ke antrian. Hanya 3-4 orang saja di depan saya. Setelah orang pertama masuk, taklama dia keluar dan tentu kami para pengantri di belakang senang karena tahu taklama lagi adalah giliran kami.

Benar. Taklama kemudian orang yang persis di depan saya juga masuk dan hanya beberapa saat dia keluar lagi bergegas tanpa ada reaksi dan komentar sedikitpun.

Tibalah giliran saya masuk ke ATM itu. Ketika hendak mengambil uang, ternyata ATM itu takbisa mengeluarkan uang. Saya pun hanya bisa tersenyum dan menggeleng sendiri keluar dari pintu ATM itu.

Saya duduk sebentar di kursi depan ATM. Saya bertanya sendiri dalam hati, mengapa orang yang pertama kali masuk tadi (ketika antrian masih 4 orang) tidak mengatakan saja kalau ATM itu tidak bisa mengeluarkan uang agar kami semua bisa pindah, berlalu dan melakukan aktivitas lain selain mengantri untuk sesuatu yang tidak bisa kami gunakan?

Jika orang pertama diam dan merasa tidak ingin bicara, mengapa tidak orang kedua, ketiga atau keempat (orang yang persis di depan saya) mengatakan kalau ATM tidak bisa mengeluarkan uang atau semacamnya? Apakah memang banyak dari kita yang terlalu pendiam hingga mengatakan sepatah katapun, agar orang lain tidak mengantri lama, enggan atau tidak bisa?

Atau jangan-jangan itu bukanlah sikap diam atau pendiam seseorang. Bisa jadi itu adalah sikap tak acuh yang mungkin kita miliki dalam hidup ini. Ya, diam itu berbeda dengan tak acuh, cuek dan tidak peduli. Orang yang pendiam sekalipun pasti akan tahu kapan sebaiknya dia bicara, apalagi untuk membantu orang lain, meskipun hanya secuil informasi.

Sebaliknya, orang yang tak acuh, seringkali tak peduli dengan situasi orang lain meskipun dia sejatinya bukanlah orang yang pendiam. Atau bisa jadi, anjuran untuk tidak meminta bantuan orang lain yang sering kita baca di mesin-mesin ATM sudah mengubah pemikiran orang sedemikian rupa hingga tidak ingin bicara dengan siapapun dan dengan alasan apapun selama berada di sekitar mesin ATM?

Ya, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi dan mempengaruhi sikap seseorang. Tentu, tugas kita bukanlah menghakimi. Tapi minimal, bertekadlah, kalah Anda yang menjadi orang pertama hingga keempat tadi, Anda harus bicara ke orang di belakang Anda meskipun hanya sepatah kata, "Mas, ATM nya tidak bisa mengeluarkan uang..". Jangan-jangan orang yang mendapat bantuan kecil itu akan melakukan hal yang sama ke depan hingga menularlah kebaikan dan cara membantu orang lain sekecil apapun.

O ya, saya juga melewatkan satu pertanyaan yang rasanya akan sering saya tanyakan ke depan, "Apakah ATM nya bisa mengeluarkan uang, Pak?"

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you


TauRa
Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun