Melihat ke dalam (diri) seharusnya lebih butuh sebuah perjalan panjang ketiban melihat ke luar yang relatif mudah dan takperlu menempuh perjalanan jauh. Tapi apa daya, pikiran dan pengalaman setiap orang pasti berbeda.Â
Cara menyikapi persoalan juga taksama. Jika sudah begini, maka setiap orang butuh melihat sebuah persoalan dengan cinta, bukan benci. Jika landasannya cinta, maka takmungkin akan keluar selain hal-hal yang baik meskipun disampaikan dengan cara yang beragam.
Ingat, pada akhirnya setiap kita perlu belajar untuk melihat setiap persoalan dengan berlandaskan cinta. Cinta takmungkin menyakiti. Ini bukan tentang cara mencinta, tapi tentang bagaimana cinta dijadikan sebuah (pilihan) landasan dalam menyikapi sebuah hal. Jika sudah begini, maka coba pikirkan pertanyaan ini,
"Mana yang seharusnya Anda cintai terlebih dahulu, diri sendiri atau orang lain?"
Jawaban setiap kita biasanya akan cukup menentukan tindak-tanduk dan pilihan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari, apakah ternyata kita gemar mengoreksi ke luar atau justru senang melihat ke dalam. Sederhananya, bagaimana mungkin orang bisa membagikan cinta kepada makhluk lain jika dia sendiri kekurangan cinta?
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H