Alhamdulillah. Mungkin itu kata yang banyak diucapkan ketika situasi saat ini relatif stabil. Banyak perkantoran yang sudah normal beroperasi sejak beberapa waktu lalu dan tentu saja sudah melakukan aktivitas di kantor seperti biasa. Bagi yang sudah biasa bekerja "campuran" antara WFO dan WFH, rasanya kembali ke kantor adalah hal yang biasa saja.Â
Sebaliknya, bagi yang sama sekali belum pernah WFH, lalu kemudian hampir 2 tahun melakukannya dan kemudian terbiasa, maka melakukan WFO lagi adalah tantangan lain yang butuh banyak penyesuaian (lagi) di sana-sini.
Untuk memulai WFO kembali, setelah lama menggunakan cara yang berbeda, maka berikut adalah 3 sikap yang perlu kita miliki untuk memulai sesuatu yang "baru" lagi. Berikut coba kita lihat lebih dekat. Markililede (mari kita lihat lebih dekat)
1. Terbuka
Seorang teman bercerita kalau baru di awal-awal kerja di kantor dia sudah kena "semprot" atasannya untuk suatu alasan yang selama ini kalau WFH seharusnya aman-aman saja. Singkatnya, dia cukup kaget dengan situasi itu. Ya, ternyata banyak yang seperti belum siap dengan situasi lama yang seolah-olah baru dirasakan kembali.
Terbuka adalah sikap yang harus dimiliki. Kita harus sadar kalau ketika semua situasi sudah berubah, maka pendekatannyapun akan berubah dan begitu seterusnya. Jangan kira atasan itu tidak merasakan "semprotan" lainnya.Â
Selagi atasan masih punya atasan, maka potensi itu selalu ada. Jadi, terbukalah terhadap hal apa saja yang bahkan seringkali takterduga. Dengan begitu, kita tidak akan cepat esmosi apalagi sampai mengumpat di awal-awal kembali masuk kantor.
2. Agile
Ini adalah sikap selanjutnya yang kudu dimiliki. Ya, kita harus lebih "lincah" dalam bekerja di situasi "baru". Jika selama ini merasa banyak keterbatasan di sana-sini dengan WFH, maka jika saat WFO tiba, lebih gesitlah dalam bekerja, lebih lincahlah dalam berpikir dan lebih tangkaslah dalam berkreasi.Â
Tak ada lagi alasan untuk tidak lincah dan gesit dalam bekerja. Bahkan, jikapun WFO atau WFH itu tidak ada, bukankah kita memang diharuskan untuk gesit, cepat dan tangkas dalam bekerja dan berkarya?
Ya, jangan menunggu. Lakukan saja apa yang tersedia dan bisa Anda lakukan dengan maksimal.
3. Memahami
Teman lain bercerita kalau dia agak terganggu dengan beberapa temannya yang mendadak jadi lebih banyak bicara begitu ngantor lagi. Padahal dulu, teman itu menurutnya cukup pasif dan pendiam di kantor.
Ya, kita perlu punya sikap saling memahami begitu aktif WFO lagi. Bisa jadi ada kebahagiaan yang meletup ketika bertemu teman yang sudah sangat lama takjumpa. Bisa jadi ada begitu banyak cerita yang ingin dibagikan ke rekan kantor setelah lama takbertemu. Ya, kita harus memahami itu.Â
Kalau kita takingin begitu, takmasalah. Tapi jangan halangi dan batasi kebahagiaan orang lain. Jadi, cobalah untuk memahami situasi sekelilingmu begitu kembali WFO.
***
Dengan memiliki sikap ini, maka yakinlah kalau Anda akan siap untuk menyongsong tantangan apapun ke depan. Ingat, cara apapun yang digunakan dalam aktivitas kerja kita, yang paling penting pada akhirnya adalah karya yang dihasilkan.Â
Jadi, teruslah berkarya teman, karena waktu takbisa menunggu orang-orang yang terlambat.
Selamat kembali berkarya
Salam bahagia dan sehat selalu
Be the new you
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H