Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Banyak Orang "Menolak Tua"?

30 Agustus 2021   08:12 Diperbarui: 30 Agustus 2021   08:32 3213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tua adalah kepastian untuk semua orang yang berumur panjang (klikdokter.com)

Belum lagi, jika seseorang mendapatkan kenikmatan dunia, harta, jabatan, status sosial dan seterusnya, seringkali "menolak tua" karena merasa semua kenikmatan itu seharusnya jangan pernah hilang dari dirinya. Ingat, teman, semua yang ada di dunia ini harus kita cintai. Tapi jangan tambahkan kata "terlalu" di depannya. Karena semua yang terlalu pasti berakhir tidak baik dan seringkali mengecewakan.

Tepatlah kalau seorang pujangga mengatakan dalam sebait syairnya,

"Sebaik-baik sesuatu adalah pertengahannya"

Ya, silakan mencintai apapun di dunia ini. Tapi ingat, pasti ada masanya semua akan berakhir. Dan ketika waktunya semakin dekat, semakin menua, maka terima dan nikmati setiap proses yang terjadi hingga batas waktu yang ditentukan sang Pencipta.

***

Lalu pertanyaannya, masihkah ada di antara kita yang akan "menolak tua" dengan berbagai alasan di sekitarnya? Ya, pada akhirnya ditolak atau tidak, suka atau tidak, menerima atau tidak, masa tua itu pasti akan datang jika kita berumur panjang.

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun