Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Mundurlah" Jika Kau Temukan 1 dari 2 Hal Ini di Pekerjaanmu

21 Agustus 2021   10:37 Diperbarui: 21 Agustus 2021   15:40 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resign itu baik jika Anda paham alasannya (money.kompas.com)

Seorang teman bercerita kalau dia sudah "tidak tahan" lagi dengan apa yang di alaminya saat ini di kantornya. Singkatnya, dia sudah bulat untuk resign. Teman yang lain coba menasihatinya untuk bertahan karena di situasi saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk kehilangan pekerjaan, apalagi jika dia belum memiliki pekerjaan lainnya.

Sekilas yang terjadi ini terkesan normal saja. Ada yang mau resign, dan ada yang menasihati. Ya, hal ini juga pasti terjadi dengan ribuan orang di luar sana. Tapi tahukah Anda, sebenarnya yang terpenting adalah bukan tentang (akan) resign nya teman saya itu, tapi tentang apakah setiap kita yang mau resign, sudah paham kenapa harus resign?

Kali ini kita akan melihat 2 aspek yang saya yakin banyak dari kita yang "belum sadar" kalau 2 aspek ini harus dicermati dulu sebelum memutuskan untuk resign. Baiklah, markililede (mari kita lihat lebih dekat).

Job

Ini adalah aspek pertama yang harus Anda lihat lagi sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri. Ya, unsur pekerjaannya. Apakah Anda memang tidak suka pekerjaannya? Apakah memang pekerjaan itu sulit untuk Anda? Apakah target pekerjaannya begitu sulit untuk Anda capai? dan puluhan pertanyaan lainnya seputar pekerjaannya.

Kalau semua pertanyaan ini sudah Anda jawab dan memang kesimpulannya adalah Anda tidak suka, tidak mampu dan sejenisnya, maka bisa jadi pilihan Anda untuk resign adalah tepat.

Kenapa? Sederhana. Buat apa Anda melakukan sesuatu yang tidak Anda suka? "Iya, tapikan bisa saja saya suka pekerjaan itu setelah beberapa waktu?" Jika begitu, maka silakan Anda tentukan sendiri berapa waktu yang ideal (menurut Anda) sampai Anda suka pekerjaan itu. Tapi ingat, selalu ada potensi Anda tetap tidak suka pekerjaan itu setelah sekian waktu yang Anda tentukan. Dan pada saat itu, Anda sudah kehilangan waktu yang seharusnya bisa Anda gunakan untuk mengejar apa yang Anda suka.

NonJob

Ini aspek selanjutnya yang harus Anda tanyakan ke diri Anda sebelum resign. Apakah situasi rekan-rekannya Anda tidak nyaman? Apakah penghasilannya yang kurang? Apakah jam kerjanya Anda tidak nyaman? Apakah karena atasan yang tidak sesuai (menurut Anda)? dan pertanyaan sejenis lainnya di luar pekerjaan Anda.

Jika semua hal ini membuat Anda tidak nyaman, maka sebenarnya ini adalah tantangan untuk Anda. Di manapun Anda berada, pasti akan selalu ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan Anda. Mustahil semua hal di dunia ini sesuai dengan keinginan Anda.

***

Saya coba masuk ke diskusi teman yang mau resign tadi. Saya lalu bertanya kepadanya, "Brader, alasan mana yang membuatmu harus resign, Job atau Nonjob? Dia berhenti sejenak sebelum menjawab. "Nonjob".

"Jika kau suka dengan pekerjaannya tapi taksuka dengan nonjobnya, maka nonjob itu adalah tantangan yang harus kau taklukkan. Tapi sebaliknya, kalau Job-nya kau tidak suka sedangkan Nonjobnya luar biasa nyaman, maka itulah namanya comfort zone yang kau harus segera "keluar" dari dalamnya." Balas saya sambil tersenyum. Teman tadi diam seperti sedang berpikir.

Ya, pada akhirnya, Anda adalah orang yang paling tahu tentang situasi Anda saat ini. Cermatilah hal ini sebelum Anda memutuskan langkah selanjutnya. Ini hidup Anda, Anda berhak memutuskan apa yang terbaik untuk hidup Anda.

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa

Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun