Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini 7 Alasan Kompasianer Berhenti Menulis

1 Agustus 2021   21:54 Diperbarui: 1 Agustus 2021   22:03 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis itu bagus, mengambil jedapun baik jika diperlukan (yoursay.suara.com)

Masihkah Anda menulis hingga saat ini? Kalau iya, itu Istimewa. Atau Anda masih membaca tulisan ini? Ini lebih istimewa. Atau Anda sedang berhenti menulis saat ini? Pun tidak kalah istimewa, minimal untuk Anda sendiri.

Ya, apapun yang Anda lakukan, itu adalah kombinasi dari pengalaman, keinginan dan semangat Anda dalam berkarya. Sepenuhnya milik Anda. Tidak ada pihak lain yang bisa mendorong atau melarang Anda melebihi diri Anda sendiri.

Tapi, jika Anda (Kners) memutuskan berhenti menulis saat ini, menurut hasil riset (baca : ririn dan seto, tim pengumpul data) dari TauRa Center, minimal ada 7 alasannya. Penasaran? tolong dijawab iya saja ya, berikut akan kita urai 7 alasan Kn berhenti menulis.

1. Malas

No comment!

2. Sibuk (Beneran)

Orang tipe ini wajar saja berhenti menulis. Dia punya kesibukan primer yang tidak bisa ditinggalkan. Tolong jangan cari dia. Biarkan orang ini larut dulu dalam kesibukannya. Tenang saja, dia akan kembali muncul ketika kesibukannya mulai reda.

3. (Sok) Sibuk

Nah, kalau tipe ini, di komentar selalu merasa atau sering menunjukkan dia seolah-olah sibuk, padahal sebenarnya dia hanya sok menyibukkan diri. Tapi sebaiknya jangan buru-buru menghakimi. Karena sok sibuk itu bisa jadi adalah kesibukan yang jangan-jangan dengannya akan muncul kesibukan yang sebenarnya.

Jadi, hargai saja kalau ada Kn yang berhenti menulis karena alasan (sok) sibuk ini. Cirinya? Hmmm.. biasanya dia mem-publish agendanya ke depan.

"Sorry ya gaes..., dalam beberapa waktu ke depan mungkin saya ga menulis dulu, ada kerjaan penting yang ga bisa ditinggal..." Ini salah satu contoh kalimat yang sering dia ungkapkan ke temannya yang (sayangnya) tidak pernah menanyakan hal itu.

4. Kecewa

Akibat K-reward yang tidak sesuai (misalnya), ikut kontes takpernah menang, WA seseorang yang tidak dibalas dan seterusnya. Kn tipe ini memilih untuk "mogok" menulis. Ya, silakan saja, itu adalah hak setiap orang.

Tapi ingat, Pak. Saran saya kalau kecewa jangan ajak teman-teman lainnya. Cukup kecewa sendiri aja. Karena ingat baik-baik, dibalik seribu orang kecewa, bisa jadi ada 19 orang yang tidak kecewa. Dan mereka bisa jadi mendoakan sebaliknya dari apa yang Anda harapkan. Entahlah apapun harapan Anda itu.

Satu lagi, kehidupan ini memang pasti cepat atau lambat akan mengecewakan, tuan. Makanya, jangan gantungkan harapan dan seterusnya dengan manusia. Gantungkan saja kepada Allah, pasti, dijamin, hidupmu tenang.

5. Korban Plagiat

Admin K harus mengambil tindakan kalau ada Kn(ers) yang berhenti menulis akibat hal ini. Apalagi kalau Kn yang berencana mogok itu adalah mereka yang konsisten berkarya.

Jangan diabaikan. Ajak Kn yang merasa kecewa ini untuk makan bareng, tapi jangan lebih 20 menit ya, atau bisa juga telponan, tapi jangan lupa pake paket nelpon ya, biar hemat, haha, atau hal lainnya.

Singkatnya, Kn yang kecewa akibat ini jangan diabaikan. Ajak diskusi dan tindaklanjuti "kegelisahan" mereka. Cara melakukan hal-hal yang persuasif? Admin pasti punya stok tulisan saya seputar ini. Silakan dibaca kembali.

6. Memang Ga Pernah Mulai

Mang, kalau ga pernah mulai ya ga usah pake istilah berhenti ya. Ini tipe Kn yang ga pernah menulis begitu dia sudah terdaftar dan tervalidasi (atau apalah istilahnya).

7. Lelah

Bisa jadi Kn ini sudah lelah karena sudah menulis ratusan atau ribuan artikel. Lelah lalu menghilang sejenak tidak salah, Pak. Ambil saja jeda. Istirahatlah. Tapi jangan lupa kembali segera, atau Anda sudah dilupakan begitu Anda kembali.

Sejatinya menulis satu artikel tidaklah butuh waktu lama asal fokus. Tapi kalau memang sudah lelah banget gimana? Tidurlah, istirahatlah.

***

Anda punya alasan kedelapan? Ya, bahkan selalu ada ratusan alasan untuk kita berhenti melakukan sesuatu yang sudah pernah kita mulai. Itu pilihan Anda. Lakukanlah hal yang ingin Anda lakukan selama itu membuat Anda bahagia dan menikmati hidup. Tapi selalu ingat kata kuncinya, jangan pernah merugikan orang lain.

Lalu, masihkah Anda menulis hari ini, teman?

Semoga bermanfaat

Salam bahagia

Be the new you

TauRa

Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun