Ini bukanlah hasil dari penelitian mendalam. Ini juga bukan hasil pengamatan dengan teliti. Tapi ini adalah hasil pengamatan umum yang dilakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Percaya atau tidak, sadar atau tidak, ternyata-dan memang pastinya demikian, para K(ompasianer) itu sedang sibuk membangun personal brandingnya masing-masing yang tentu saja sesuai kemampuan masing-masing.
Nah, kali ini kita akan coba mengupas 7 tipe kompasianer yang (sepertinya) sedang membangun "personal branding" nya di hadapan kita semua. Penasaran? Markililede (mari kita lihat lebih dekat).
1. Tipe Orangtua
Pernahkan Anda dikunjungi oleh K yang isinya adalah wejangan dan nasihat? hayoo..! Jangan khawatir. Tetap positif saja. Bisa jadi orang yang berkunjung itu memang orang yang lebih tua dan jauh lebih bijak dari kita, makanya dalam setiap kunjungannya selalu menyelipkan nasihat, petuah dan lain sebagainya.
Tanpa disadari, K tipe ini juga sudah membranding dirinya dengan menjadi tipe yang pertama ini. Tapi jangan salah, tidak selalu yang tua (baca : senior) yang sering berkunjung dan memberi petuah. Anak muda juga banyak yang mendadak menjadi "orangtua" dan gemar memberi nasihat kalau hadir di lapak K yang lain. Coba cek sendiri.
2. Tipe Pengagum Cinta
Ini adalah tipe selanjutnya. K jenis ini biasanya membangun citra dirinya seolah-olah paling paham tentang cinta dan dunia percintaan. Tapi jangan-jangan, dia sendiri juga belum pernah jatuh cinta dan merasakan bahagianya mencintai seorang pasangan yang halal. Tapi bisa jadi juga sudah paham betul makanya membagikan kisah-kisah itu.
Salah? tentu tidak, teman. Namanya juga membangun branding diri. Silakan saja. Apalagi selama yang dibagikan adalah ilmu yang bermanfaat, kalau saya senang saja membacanya.
3. Tipe "Berjalan di Jalur Sepi"
Ada lagi tipe K yang membangun branding dirinya seolah-olah menjadi pribadi yang paling unik dan layak untuk dipahami keunikannya. K jenis ini biasanya menulis sesuatu yang diluar kelaziman, baik secara tulisan maupun secara pikiran yang diuraikannya.
Tapi jangan salah, K tipe ini juga perlu untuk kita baca buah pikirnya, karena seringkali menalar apa yang bahkan belum pernah dijamah oleh nalar orang pada umumnya. Jadi, nikmati saja tulisan K yang membangun brandingnya dengan cara apapun, selama ada ilmu yang disampaikannya dan bermanfaat untuk kita.
4. Tipe Konsultan
Ini adalah tipe K selanjutnya. Tipe ini sering menghadirkan anggitan yang biasanya berisi seputar keahliannya. Kalau dia gemar jalan-jalan, dia menulis tentang traveling. Kalau dia gemar masak, maka dia menulis tentang masakan plus cara memasak dan resep yang ada di dalamnya. Kalau dia gemar bicara atau seorang penulis buku, maka dia akan menyajikan "kue" seputar wawasannya itu.
Singkatnya, begitu terlihat namanya, kita langsung paham kalau tulisannya pasti ke arah situ.
5. Tipe Praktisi
Kalau tipe ke 4 hanya tahu berdasarkan teori saja, maka tipe ke 5 ini sudah memraktikkannya langsung. Kalau ada yang menulis tentang Roma, maka akan aneh (meskipun biasa saja) kalau dia seolah-olah mengupas tentang Roma dan keindahan kota nya, padahal dia sama sekali belum pernah ke Roma.Â
Tapi akan berbeda kalau dia sudah berulang kali ke sana, tahu tempat-tempat yang menarik hingga ke "jalan tikus" nya sekalipun, maka wajar kalau dia bisa menyuguhkan kepada kita suasana dan kisah menarik tentang Roma.
Idealnya, dia konsultannya, dia juga seorang praktisi. Tapi kalaupun hanya konsultannya saja pun tidaklah masalah. Toh setiap orang punya kebebasan membangun brandingnya sendiri.
6. Tipe Apa Adanya
Tipe ini adalah K yang membangun brand dirinya dengan santai, cuek dan seperti tidak bersemangat. easy going, bro. Mungkin ini taglinenya. Ini tentang selera. Bisa jadi K jenis ini memang tidak ada yang dikejarnya dalam menulis dan berkarya.
Coba lihat saja nama-nama yang muncul dua minggu sekali atau mungkin satu bulan sekali. Jangan salah, bukan karena mereka malas, tapi bisa jadi karena mereka memang tidak terlalu ngoyo dalam membangun personal branding. Bisa jadi karena memang hidupnya sudah mapan dan tenang, jadi seperti tidak ada lagi yang harus dikejarnya.
7. Tipe Sok Gak Membranding Diri
Ternyata, kalau kita amati, ada juga tipe K yang begini. Dia sebenarnya sedang berusaha keras membangun personal branding, tapi seolah-olah dia selalu berikrar "tidak perlulah personal branding...", "Jadilah diri sendiri..." dan kalimat sejenisnya. Inilah lebih kurang kalimat yang sering keluar dari tulisan atau ucapannya.
Teman, ketika Anda mengatakan kata-kata di atas, itu juga sudah branding, brader. Jadi, lebih elegan jika Anda mengaku sajalah. Tidak ada yang salah dengan membangun personal branding, karena setiap orang melakukannya dengan cara dan seleranya masing-masing. Tidak perlu berlindung di balik kata-kata "jadilah diri sendiri...", Ini juga personal branding, teman.
***
Adakah tipe lain? mungkin banyak lagi yang luput dari pengamatan saya tapi takluput dari Anda. Ya, apapun tipe kita, tidak masalah. Itu tidak berdosa, teman. lakukan saja, akui saja, maksimalkan saja, branding saja dirimu dengan baik. Selama caranya benar, positif dan tidak merugikan orang lain, maka silakan saja.
Pada akhirnya, hidup Anda adalah milik Anda. Adapun orang lain tidak bertanggung jawab terhadap diri kita. Kitalah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hidup dan kehidupan kita.
Lalu pertanyaannya, Anda di tipe yang mana?
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H