Ketika kita tidak punya makanan, maka setelah berusaha, lalu kita berdoa kepada Allah untuk meminta tolong, lalu jangan kaget kalau ada tiba-tiba bantuan tetangga, transferan dari teman atau lain sebagainya.Â
Singkatnya, kita meminta tolong kepada Allah, tapi Allah yang menggerakkan makhluknya menolong kita.
Berbeda dengan pribadi mengasihani diri. Hanya sakit dirawat inap karena demam saja sudah minta bantuan di media sosial dan satu dunia diberikan informasi tentang sakitnya. Hati-hati, teman.Â
Ketika kau senang dikasihani, maka itu akan berbanding lurus dengan kredibilitasmu. Semakin kau gemar dikasihani, maka jangan kaget kalau kredibilitasmu akan hancur di mata manusia.Â
Sebaliknya, jika kau hanya meminta bantuan kepada Allah, maka kredibilitasmu akan tetap terjaga, meskipun ada manusia yang membantumu dengan izin Allah.
***
Bagaimana sekarang, apakah ada di antara kita yang tanpa sadar sudah terjebak menjadi pribadi yang gemar dikasihani oleh orang lain? Hati-hati teman. Coba cek lagi status akun media sosialmu. Lebih banyak keluh kesah atau sebaliknya?
Kalaupun Anda sudah terjebak selama ini menjadi pribadi yang lebih sering minta dikasihani, maka tentu belum terlambat untuk bangkit dan kembali ke pilihan yang lebih baik.
Ingat, tidak ada satupun orang yang gemar mendengar keluh kesahmu. Untuk itu, jadilah pribadi yang mengasihi dirimu daripada menjadi pribadi yang gemar mengasihani diri sendiri.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you