Anda pernah punya rencana menikah di usia 25 lalu bablas ke usia 30 dan belum juga menikah? Anda pernah punya target bekerja di sebuah perusahaan besar setelah lulus kuliah tapi ternyata belum terwujud? atau Anda pernah punya target untuk menyelesaikan sebuah karya tulis (skripsi, buku dan lain-lain) tapi juga tak kunjung selesai dengan berbagai alasan?
Kalau iya, tenang. Anda tidak sendiri. Ada jutaan orang mungkin pernah punya target yang sama tapi tetap tak kunjung tercapai dengan berbagai alasan. Seorang teman saya punya sebuah "kalimat bijak" tentang target yaitu :
"Target dibuat hanya untuk mengetahui arah perjalanan, tidak masalah tercapai atau tidak.."
Ada lagi yang berpendapat berbeda,
"Target dibuat bukan untuk dicapai, tapi untuk dilampaui.."
Anda setuju pendapat yang mana? tidak soal. Punya pendapat sendiri juga lebih baik, tidak masalah. Lalu yang menjadi pertanyaan lebih penting kemudian adalah, bagaimana kalau kita sudah menetapkan target, tapi target yang ditetapkan itu terus meleset?
Jika itu terus terjadi, maka Anda bisa melakukan 3 hal ini. Markililede (mari kita lihat lebih dekat) apa 3 hal itu.
1. Atur Ulang Targetmu
Punya target ambisius itu memang menantang. Dalam satu tahun mau punya ini dan itu memang ide yang manarik dan menantang. Tapi ingat, dalam menentukan target, perlu dipikirkan target ambisius, tapi juga perlu diperhatikan target realistisnya.
Ya, target realistis adalah target ambisius ditambah target rendah Anda lalu dibagi dua. Jika target ambisius Anda menyelesaikan sebuah proyek adalah 6 bulan, lalu target rendahnya adalah 1 tahun, maka target realistisnya adalah 12 bulan ditambah 6 bulan dibagi 2. Maka target realistis Anda untuk sebuah proyek itu adalah 9 bulan. Saya pernah membagikan hal ini dengan detail dalam sebuah pelatihan singkat tentang time management.
Ya, coba atur ulang target Anda dengan waktu yang tersedia. Kalau ketinggian, coba turunkan dan sesuaikan dengan waktu dan potensi usaha yang mungkin Anda keluarkan.