"Kalau kita memberi bukaan orang yang berpuasa, maka kita dapat pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahalanya. Coba bayangkan, kita memberikan bukaan kepada 10 orang setiap hari, meskipun hanya makanan kecil, maka kita sudah dapat pahala 10 orang puasa plus kita sendiri. Jadi 1 hari puasa kita sudah dapat 11 pahala orang puasa. Ini baru namanya orang cerdas."
Ternyata, jawaban itu memang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW tentang pahala orang yang memberi bukaan puasa kepada orang yang sedang berpuasa.
Anehnya, rezeki ayahku tidak pernah surut selama bulan Ramadan bahkan setelahnya. Ada saja rezeki yang terus mengalir. Bahkan hingga seluruh anak-anaknya bisa kuliah dan meraih gelar di tempat-tempat yang cenderung mahal uang kuliahnya.
Jadi, prinsip itulah yang terus kami dengungkan di keluarga kami. Kalau sudah masuk Ramadan ya memang harus "boros", ga perlu pelit dengan dalih hemat dan lain sebagainya.
Apakah masih kurang apa yang sudah kita cari selama 11 bulan terakhir? kalau masih kurang, jangan-jangan bukan rezekinya yang kurang, tapi syukur kita yang kurang. Kalau sudah begitu, rasanya layaklah kita untuk introspeksi diri kita masing-masing.
"Tapi Pak, saya memang ga punya apa-apa untuk dibagikan..?" Tulisan saya berikut semoga dapat menyentak kita kembali.
"Baca : Ramadan dan Kecerdasan Pinggiran"
Kalau sudah begini, bagaimana menurut Anda, perlukah kita terlalu hemat di bulan Ramadan ini? ataukah memang kita seharusnya "boros" (dengan cara yang tepat)? Pada akhirnya pilihan ada di tangan Anda.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be The New You