"Brader, ketika kau dimanfaatkan, apa ada yang hilang darimu..?"
"Gak ada sih.."Â jawabnya.
"Apa ada yang bertambah..?"Â tanya saya lagi.
"gak ada juga sepertinya.."Â balasnya lagi.
"Ada...! kemampuanmu pasti bertambah. Skillmu pasti bertumbuh, pengalamanmu juga akan mengembang. Itu adalah keuntungan sederhana dari dimanfaatkan oleh orang lain.."
Dia terdiam sejenak. Wajahnya datar antara setuju dan tidak. Saya tidak mempermasalahkan itu. Entah dia setuju atau tidak, yang penting dia sudah meminta view dan saya memberikan sudut pandang saya.
Saya melanjutkan lagi,
"Belum lagi, kalau kau dimanfaatkan, itu artinya ada kelebihanmu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kau harus mensyukuri itu, brader. Tidak semua orang sepertimu. Jangan lihat hari ini, tapi lihat apa yang kau lakukan ini pada 5-10 tahun yang akan datang."
Dia mulai mengangguk. Setuju atau tidak itu persoalan lain. Tapi yang jelas, bisikan syaitan di hatinya mungkin bisa sedikit terlawan dengan kalimat positif yang saya sampaikan.
Ya, dimanfaatkan adalah bukti kita punya "sesuatu". Syukuri saja hal itu. Fokus pada memberi manfaat, bisa jadi hadiah yang kau harapkan itu tidak datang sekarang, tapi yakinlah, dia akan datang cepat atau lambat.
Saya juga pernah dimanfaatkan oleh seorang klien untuk memberikan sebuah pelatihan. Singkatnya, dia tidak pernah mau untuk berdiskusi tentang harga pelatihan dari awal hingga hari H.Â