Coba cek, sudah sejauh mana prestasi masa depan Anda? Sudah berapa banyak karya atau usaha yang akan berguna dan bermanfaat untuk Anda di kehidupan akhirat kelak?
Menulis buku itu prestasi dunia. Tapi jika buku itu bermanfaat dan ada satu orang saja yang mengamalkan isi kebaikan dari yang Anda tulis, maka itu adalah milestone prestasi akhirat atau masa depan Anda.
Membeli semen untuk membangun rumah Anda bisa jadi adalah prestasi dunia Anda karena mampu membuat rumah mewah. Tapi membeli semen untuk membangun rumah ibadah, bisa jadi adalah capaian prestasi yang akan sangat bermanfaat untuk Anda kelak.
Kebaikan (prestasi akhirat/masa depan) memang semestinya tidak perlu diingat. Tapi dengan melihat sudah sejauh mana pencapaian prestasi masa depan Anda, tentu adalah hal yang berbeda.
Gunanya sangat sederhana, agar jika Anda sadar kalau prestasi masa depan Anda masih sedikit, maka Anda bisa sedikit berlari lebih kencang untuk memperbanyak prestasi Anda, mumpung Anda masih bisa melihat matahari sekarang.
***
Coba Anda hitung-hitung sekarang, mana yang lebih banyak, prestasi dunia atau prestasi masa depan Anda? Jika Anda sudah tahu mana yang lebih banyak, maka Anda bisa kembali memperbanyaknya, mumpung masih ada waktu dan usia hari ini.
Ingat, waktu yang diberikan Allah itu tidaklah gratis. Semua akan diminta pertanggungjawabannya di hari kemudian kelak. Jika sudah begini, maka masihkah ada waktu Anda untuk melakukan hal-hal buruk di dunia ini?
Sebuah ungkapan indah ini semoga bisa menjadi bahan renungan kita bersama,
"Hitung-hitunglah Dirimu (amal kebaikanmu) sebelum kau akan diperhitungkan (seluruh amalmu) di hari kemudian kelak"Â
Semoga bermanfaat
Salam bahagia