Sudah pertengahan bulan dua, masih adakah di antara kita yang belum tahu apa yang menjadi fokus untuk dikerjakannya tahun ini? Kalau belum, maka kata yang sering diucapkan bung Rhoma, mungkin cocok kita alamatkan kepadanya, Ter..la..lu...
Tapi benarkah membuat goal atau resolusi dan sejenisnya itu penting? Jawabnya kembali berpulang ke diri masing-masing. Tidak ada undang-undangnya. Tidak ada aturan bakunya. Semuanya ter...se....rah... Anda.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah pesan dari seorang teman masuk dan kembali menanyakan tentang bagaimana cara mudahnya untuk membuat "peta" atau tujuan yang ingin kita capai, agar kita tidak tersesat di jalan.Â
Nah, mencoba menjawab pertanyaan itu, sebaiknya sekalian saya ingatkan kembali saja tentang "goal mapping" yang harapannya tidak hanya dapat membantu teman tadi, tapi juga bisa saling mengingatkan sesama kita, untuk melihat dan menentukan kembali peta tujuan kita masing-masing.
Baiklah, mari kita lebih dekat "goal mapping" secara sederhana.
Cara Menentukan "Goal Mapping"
Pada dasarnya, tidak ada aturan baku dalam menentukan tujuan. Karena bisa jadi tujuan dalam hidup Anda dan saya berbeda secara spesifik, meski tujuan besarnya bisa jadi mengerucut pada misi yang sama atau hampir sama.
Tapi adakah standar dalam menentukan "goal mapping"Â ini? Jika pertanyaannya standar, maka ada beberapa hal yang bisa kita rancang di dalam goal mapping kita masing-masing.Â
1. Relationship Goal
Jika goal mapping adalah sebuah peta tujuan hidup, maka tujuan dalam membangun hubungan perlu menjadi salah satu komponen penting yang ada di peta itu.
Alasannya sederhana, kita sebagai manusia pasti berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga tujuan membangun hubungan adalah komponen yang sangat penting yang tidak bisa Anda abaikan dalam hidup.
Tujuan dalam membangun hubungan bisa Anda pisahkan antara keluarga dengan rekan kerja dan lain sebagainya. Silakan Anda kembangkan sendiri siapa saja yang berhubungan dengan Anda.
2. Career Goal
Ini adalah komponen selanjutnya yang juga harus ada di dalam peta tujuan Anda. Akan seperti apa perjalanan dan rencana karir Anda, harus menjadi prioritas Anda juga dalam hidup.
Anda yang paling tahu bagaimana rencana dan perjalanan karir Anda sejauh ini. Anda juga yang paling tahu tantangan dan semua peluang yang mungkin Anda terima di masa depan.
Jadi, rancanglah dengan baik tujuan karir Anda dan jadikan dia bagian penting di dalam peta tujuan hidup Anda.
3. Educational Goal
Dalam beberapa kesempatan, saya sering menyampaikan kalau,
"Pendidikan adalah cara yang paling aman untuk sukses"
Ingat, pendidikan cara yang paling aman untuk sukses meski bukan yang terbaik. Itulah kenapa, banyak orang yang umumnya hidup mapan jika semakin tinggi pendidikannya.
Silakan masukkan tujuan pendidikan sebagai salah satu komponen penting di peta tujuan hidup Anda. Belajar memang bisa dimana saja dan memang harus seperti itu.Â
Tapi, tentu tidak ada salahnya kalau Anda punya kemampuan dalam berbagai hal, Anda juga mengambil pendidikan strata atas untuk meningkatkan daya nalar dan daya pikir Anda, sambil tidak melupakan pelajaran dari kehidupan nyata.
4. Spiritual Goal
Jika Anda hanya punya tujuan terkait urusan dunia, memang itu hak Anda. Tapi jika Anda juga bisa memasukkan unsur spiritual dalam tujuan Anda, maka itu menjadi lebih sempurna.
Jika karir dan hubungan Anda bersama orang lain harus meningkat sesuai tujuan yang Anda buat, maka hubungan Anda dengan sang Maha Pencipta juga harus lebih meningkat.
Jangan bayangkan kalau tujuan spiritual hanya berada pada ruang lingkup ibadah rutin. Lebih luas dari itu, semua hal yang baik yang bisa Anda lakukan di dunia untuk semakin mendekatkan diri Anda dengan Allah, sang Pencipta, itu bisa Anda masukkan ke dalam tujuan spiritual Anda dan begitu selanjutnya.
***
Mudah, kan? Ya, sangat mudah jika Anda tahu caranya. O ya, Anda bisa menambahkan tujuan yang lain sesuai dengan peta tujuan yang ingin Anda capai. Jangan kaku. Fleksibel saja. Toh ini hidup Anda, maka Anda sepenuhnya punya hak menentukannya.
Satu lagi, Anda juga bisa membuat jangka waktu untuk masing-masing tujuan ini. Apakah untuk 1 tahun, 5 tahun atau 10 tahun. Silakan Anda improvisasi sendiri. Saya juga selalu membebaskan peserta pelatihan saya untuk mengembangkan "goal mapping"Â mereka masing-masing dalam beberapa kesempatan pelatihan.
Selamat mencoret-coret, mereviu dan menentukan kembali apa "goal mapping"Â Anda ke depan. Semoga kita semua selalu dalam kesehatan dan selalu diberikan petunjuk oleh Allah untuk menjalani hidup ini. Selamat mencoba dan jadilah pribadi yang baru, Be the new you.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H