Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Monochronic Time" dan Work Life Balance Impian Anda

1 Februari 2021   07:02 Diperbarui: 2 Februari 2021   13:47 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu adalah aset yang sangat berharga dalam hidup kita. Rasanya setiap kita setuju tentang hal itu. Coba kita renungkan sejenak. Rasanya seperti baru saja kita bermain bersama teman-teman kecil, lalu mendadak kita remaja. Saat menikmati masa remaja, tiba-tiba kita sudah dewasa dan bekerja.

Beberapa saat bekerja, ternyata sudah bertahun-tahun dan tibalah waktunya ijab-kabul menikah, punya anak, mengantar anak ke sekolah, kita menua, dan sampai ke liang kubur.

Seolah-olah, perjalanan kita di dalam waktu ini begitu singkat. Alih-alih sibuk memikirkan work life balance dan melakukan banyak hal, untuk menjalani satu kegiatan saja terasa begitu menyita waktu dan begitu seterusnya.

Lalu pertanyaannya, bagaimana kita bisa menyikapi hal ini? sebelum mencoba menjawabnya, coba kita resapi bersama sebuah kalimat bijak dari seorang ahli hikmah berikut ini.

"Waktu berlalu begitu cepat, Tetapi kelalaian manusia terhadap waktu, berjalan jauh lebih cepat"

Coba kita berhenti sejenak dan memahami kembali kalimat di atas dengan penuh penghayatan. Kalau sudah, mari kita lanjutkan.

Monochronic Time

Seorang Antropolog yang bernama Edward T Hall mengembangkan klasifikasi waktu, yang mana hal ini bisa menggambarkan pendekatan seseorang terhadap penggunaan waktu. Salah satunya adalah mereka yang bertipe Monochronic Time (M-Time).

Orang yang menganut konsep "M-Time", mereka selalu meyakini kalau waktu itu adalah anugerah yang terbatas sehingga harus dibagi dengan bijak dan cerdas. 

Orang yang berkonsep "M-Time" meyakini kalau waktu adalah sumber daya yang langka, mustahil diperbarui dan sangat terbatas, sehingga harus diatur, dijadwalkan dan bahkan harus digunakan dengan maksimal.

Orang yang menganut konsep "M-Time" ini hanya akan mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu saja untuk meningkatkan produktivitas, fokus dan darinya diharapkan muncul hasil-hasil kerja yang hebat dan luar biasa.

Pribadi yang meyakini konsep "M-Time" ini, kebanyakan adalah mereka yang mendefinisikan waktu adalah uang dan semisalnya. Sehingga mereka hanya akan menghabiskan waktu hanya jika apa yang dilakukannya memberi efek dan manfaat, apakah untuk dirinya, keluarganya, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun