Siapa di antara Anda hari ini yang nilai ujiannya (anaknya) rendah? Siapa yang hari ini selalu ranking terakhir di kelasnya? Siapa yang hari ini selalu menjadi "karyawan terbelakang" di kantornya? atau siapa yang hari ini merasa terus dirundung kegagalan dalam setiap langkahnya?
Jika ada di antara kita yang mengacungkan tangan, maka saya ingin mengucapkan selamat. Kenapa? karena hanya mereka yang berada pada titik terendahlah yang akan melihat diri mereka bertumbuh (jauh) lebih cepat di banding yang lain.
Sederhananya begini, kalau Anda sudah jatuh ke tempat paling bawah, adakah tempat lebih bawah yang lain? tentu tidak. Karena Anda sudah di posisi paling mentok. Nah, lalu apa selanjutnya? Ya, pilihannya hanya dua. Tetap di titik terendah itu atau Anda bangkit dan berpindah tempat ke posisi yang lebih tinggi.
Lalu pertanyaannya, apakah kunci agar siapa saja yang sedang berada di kondisi "terburuk" bisa bangkit dan berada di kondisi "terbaik", minimal menurut orang itu? Ya, minimal ada 3 kunci yang bisa dipraktikkan.
Mari kita lihat lebih dekat apa saja 3 kunci itu.
1. Menerima Situasi Sekarang Adalah Kunci
Mengapa ada berita yang kita dengar kalau ada orang yang bunuh diri begitu dia mendadak jatuh miskin? atau pernahkah Anda mendengar berita seseorang yang bunuh diri karena putus cinta? atau justru ketika sedang di puncak popularitas?
Ya, salah satu alasannya adalah karena orang-orang itu tidak bisa menerima situasi yang ada. Menerima situasi dan kondisi ini mudah diucapkan tapi berat dilakukan.
Tapi satu hal yang perlu kita ingat, berat bukan berarti tidak bisa. Menerima kondisi saat ini adalah berusaha melupakan kenikmatan masa lalu dan menyadari sepenuhnya kalau situasi sekarang adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Menerima situasi harus melibatkan hati. Ketika melibatkan hati, berarti harus ada kelapangan hati. Karena hanya hati-hati yang lapanglah yang bisa menerima situasi yang ada saat ini.
Jadi, apapun situasi Anda saat ini, terimalah, dan ini adalah kunci awal Anda bisa menjadi yang terbaik kelak.
2. Temukan Motivasi Terbesar Hidup Anda
Ilmuan Sosial Dari Amerika yang bernama BJ Fogg pernah menjelaskan dengan sederhana, kalau semakin tinggi motivasi Anda untuk mencapai sukses, maka akan semakin tinggi aktivitas baik yang mungkin Anda lakukan.
Jadi, temukanlah motivasi terbesar Anda, lalu berjalanlah menuju tujuan itu dengan perlahan. Tidak perlu berlari, selama Anda melangkah maju, maka itu sudah cukup untuk melihat kemajuan Anda.
Pada akhirnya, Anda akan bisa berpindah dari situasi "terburuk" menjadi "terbaik". Cobalah.
3. Bayangkan Kesengsaraan di Masa Depan
Seorang teman pernah bercerita bagaimana dia berjuang untuk menjadi seorang PNS. Singkatnya, dia sudah mencoba lebih dari 10 kali untuk masuk menjadi PNS itu, dan akhirnya di percobaan terakhir dia berhasil masuk dan lulus.
Ketika saya bertanya, kenapa dia begitu bersemangat mengikuti tes menjadi abdi negara itu?, dengan sederhana dia menjawab,
"Aku hanya ingin memastikan kalau masa depanku tidak sengsara"
Ya, ternyata, kesengsaraan (menurutnya) yang mungkin akan dihadapinya di masa depan, membuatnya menjadi begitu bersemangat untuk memastikan hal di masa depan itu tidak terjadi.
Terlepas benar atau tidak, tapi itulah menurutnya. Poin penting yang harus kita cermati adalah, dia rela memperjuangkan waktunya, tenaganya, usahanya dan doanya, untuk sukses dan memastikan masa depannya tidak "sengsara" seperti bayangannya.
Ya, membayangkan masa depan sengsara bisa memacu kita bangkit dan menjadi yang terbaik, bahkan ketika kita berada dalam situasi terburuk sekalipun.
***
Bagaimana dengan Anda? dalam situasi apakah Anda sekarang berada? terpuruk? di atas angin? atau standar saja? Ya, apapun situasi Anda saat ini, yang jelas Anda bisa melangkah jauh lebih tinggi dari saat ini. Bahkan, jikapun Anda sedang dalam situasi terburuk, Anda tetap punya potensi untuk menjadi yang terbaik di masa depan. Yakinlah.
Semoga 3 kunci ini bisa bermanfaat dan membantu Anda dan kita semua.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
TauRa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI