Dengan metode mengajak "bisnis buta" seperti ini, maka kita perlu hati-hati untuk membangun bisnis bersama teman. Ada seorang teman yang tidak punya pengalaman dan jiwa di penjualan, lalu diajak untuk menjual barang dagangan tertentu, lalu tidak laku, dan pemberi dagangan mulai marah kepada teman dekatnya tadi.Â
Ini adalah salah satu contoh dari ratusan contoh kenapa mengenali teman dari sisi kapasitas juga sangat penting sebelum mengajaknya bekerja sama. Hanya mengenal secara emosional adalah hal yang perlu dihindari, meskipun Anda sudah belasan tahun mengenalnya.
3. Karakter Teman (dan Kita) Bisa Berubah
Ada baiknya jika tetap memaksakan berbisnis dengan teman, tetap harus dibuat perjanjian hitam di atas putih secara jelas dan profesional. Ingat, teman kita yang baik itu bisa berubah, sebagaimana juga kita.
Ketika keuntungan usaha masih ratusan ribu atau jutaan, mungkin semuanya masih berjalan baik. Tapi ketika keuntungan usaha sudah masuk ke puluhan atau ratusan juta, maka seseorang bisa berubah pikiran dan lain sebagainya.
Itulah kenapa kita perlu mengamankan diri kita dan teman kita dari situasi rumit yang mungkin terjadi dengan perjanjian tertulis dan seterusnya. Kita perlu memastikan semuanya sesuai rel, apapun yang terjadi dalam bisnis. Ingat, setiap orang bisa berubah, apakah lebih baik atau sebaliknya, untuk itu Anda perlu mengamankan semuanya secara terang-benderang.
***
Apa yang Anda pikirkan sekarang? apakah masih mau berbisnis dengan teman atau sahabat Anda? Jangankan dengan mereka, dengan saudara kandungpun tetap saja punya potensi konflik dan seterusnya.
Pada akhirnya, yang tidak kalah penting dalam berbisnis atau membangun bisnis bersama teman dan seterusnya adalah mulai dengan niat baik, administrasi yang tertib dan profesional dalam menjalankan tugas.
Waspada itu harus. Tapi jangan sampai Anda tidak jadi berbisnis hanya karena terlalu takut untuk bekerja sama dengan teman, rekan atau pihak lainnya.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia dan sehat selalu
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator