Apakah Anda pernah merasa "stuck" atau mengalami "macet" atau buntu ketika mengerjakan suatu pekerjaan? Atau mungkin (lebih parah lagi) apakah Anda pernah merasa "stuck" dalam menjalani hidup ini?
Kalau iya, maka sebenarnya Anda tidak sendiri. Bisa jadi ada jutaan orang di luar sana yang juga sedang berada pada situasi yang sama. Situasi "stuck" ini bagus kalau bisa Anda sadari.
Sebaliknya, banyak orang yang merasa baik-baik saja, padahal sebenarnya dia sedang ada dalam situasi "stuck", apakah dalam hidupnya, karirnya atau mungkin di keluarganya.
Lalu apa cirinya kalau kita sedang berada dalam situasi ini? Apakah ada cara untuk kita mengetahui kalau saat ini kita ada di situasi "stuck"? Minimal ada 5 pertanda atau kata yang menandakan kita berada dalam situasi "stuck".Â
Mari kita lihat lebih dekat kata apa yang mencirikan kita sedang "stuck".
1. " Aku Tidak Tahu"
Ketika Anda sering mengucapkan kata-kata ini, maka waspadalah. Bisa jadi Anda sedang ada dalam fase "stuck".  Ketika Anda ditanya atau ditantang untuk  menemukan sebuah ide, lalu Anda dengan enteng mengatakan "aku tidak tahu", maka Anda perlu waspada. Bisa jadi Anda sedang ada dalam situasi "stuck".
Ketika Anda ditanya tentang apa tujuan Anda, lalu Anda tidak tahu. Ketika ditanya tentang siapa yang bisa membantu karir Anda, pun Anda tidak tahu dan seterusnya. Singkatnya, Anda tidak tahu dengan banyak hal dalam diri Anda, waspadalah, bisa jadi Anda saat itu sedang berada dalam situasi "stuck".
2. "Apa yang Aku Punya Sudah Baik"
Ketika Anda merasa semua yang Anda miliki baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak, maka pada saat itu bisa jadi Anda sedang berada dalam situasi "stuck".Â
Bersyukur dengan situasi saat ini tentu saja baik, tetapi ketika Anda tidak mendorong diri Anda mencapai batas kemampuan tertingginya, maka bisa jadi Anda sedang berada dalam situasi "stuck" dan kurang bergairah untuk melangkah maju. Jadi, waspadalah ketika Anda menganggap semuanya baik-baik saja.
3. "Aku Juga Pernah Gagal Sebelumnya"
Ketika Anda berusaha untuk bertumbuh dan melakukan segala sesuatu lebih baik lagi, dan tidak berhasil. Lalu Anda berhenti dan mengakui kalau diri Anda memang sudah pernah gagal sebelumnya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.