Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Cara Hebat Kang Bakso Saling Bantu Tanpa Saling Tahu

19 Desember 2020   17:16 Diperbarui: 19 Desember 2020   17:24 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Satu hari 100 mangkuk lebih mas terjual..?" tanya saya menggunakan salah satu teknik untuk mengetahui estimasi pendapatan hariannya. 

"Alhamdulillah lebih mas kalau 100.." balasnya santun.

Lalu saya melanjutkan lagi dengan pertanyaan "interogasi" selanjutnya.

"Mas, kan mas nya laris banget dagangannya, kenapa gak ditambah aja mas porsi dagangannya mulai besok, biar lebih banyak dapat untungnya mas..!" tanya saya lagi.

Kang bakso itu tertawa. Lalu kemudian dia memberikan jawaban yang sungguh mengejutkan.

"Oalaah mas, kalau saya tambahin terus porsi dagangan saya jadi lebih banyak, memang benar untung saya jadi lebih banyak, tetapi warung bakso di depan itu kapan larisnya mas...! Kita kan pedagang harus saling bantu ya kan mas... Biar saya segini aja lakunya, asal yang lain juga bisa dapat untung.." Jawab kang bakso itu.

Saya kaget sekaligus kagum mendengar jawaban kang bakso itu. Bagaimana tidak, meskipun dia punya potensi untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak, tapi dia memilih untuk berbagi "keuntungan" dengan pedagang lain yang tidak begitu beruntung.

Dia memilih untuk mencukupkan jam jualannya, porsi dagangannya dan sebagainya, selama orang lain juga mendapatkan potensi keuntungan yang sama. Dia tahu, kalau mungkin dia semakin lama berjualan, maka bisa jadi keuntungannya lebih banyak, tapi dia memilih untuk mencukupkan waktu dan porsi jualannya. Sungguh suatu akhlak yang layak di contoh.

Lebih hebatnya lagi, dan ini yang menjadi poin pentingnya adalah, dia "membantu" kang bakso yang lain (yang di depan warungnya itu), tanpa diketahui oleh kang bakso yang "dibantunya" itu. Di sini lah letak kualitas dari niat dan bantuannya yang tulus itu.

Coba kita bayangkan bersama, jika semua pemilik usaha atau UMKM melakukan hal yang sama di Indonesia, apa yang akan terjadi dengan UMKM kita? Coba kita bayangkan, jika semangat persaingan yang ada di UMKM atau pedagang kita, tidak mengalahkan jiwa persahabatan dan saling tolong antar sesama kita?

Ya, saling membantu dalam kebaikan selalu lebih baik di banding saling sikut apalagi menyangkut hal yang buruk. Dan kali ini, seorang kang bakso memberikan pelajaran bagaimana cara terbaik untuk saling bantu adalah tanpa harus saling tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun