Lalu mengapa Anda melewatkan momen ada secara fisik itu dengan tiada secara jiwa? Jangan lakukan itu atau Anda akan menyesal karena tidak akan dianggap pahlawan oleh keluarga Anda, meskipun lagi-lagi Anda beralasan kalau Anda sedang bekerja, mengirim email dan lain sebagainya.
Ingat, waktu terus berjalan dan jangan sampai ketika anak Anda dewasa baru Anda berharap bisa mendongengkannya lagi. Itu mustahil terjadi. Karena itu sudah terlambat
3. Status Pahlawan Anda Diambil Orang Lain
Seorang ayah suatu kali melihat anaknya menggambar keluarga kecilnya. Aneh ketika anak itu menggambar si Ibu seperti super hero. Si Ayah bertanya, "Mengapa Ibu digambar super hero sedangkan ayah tidak..?"
Anak kecil polos itu menjawab :
"Ibu masih bisa memasak dan mengajari aku sehabis pulang kerja, sedangkan ayah tidak. Padahal ayah dan ibu kan sama-sama capek bekerja.."
Anda pernah berpikir begitu bagi yang keduanya pekerja? Kalau pernah maka bagus. Kalau belum pernah, maka berpikirlah. Okelah kalau istri/suami Anda yang merebut gelar pahlawan itu dari Anda.
Tetapi bagaimana kalau tetangga Anda? Teman sekolah Anak Anda? Teman pengajian istri Anda? Atau teman kantor suami/istri Anda? relakan gelar pahlawan yang seharusnya bisa Anda dapatkan berpindah ke orang lain?
Sadarlah. Pastikan gelar pahlawan yang bisa Anda genggam itu jangan sampai lepas ke orang lain. Apalagi yang menggelarinya adalah anak/istri/suami Anda sendiri? Tentu sakitnya di sini (menunjuk hati sendiri).
Jadi, sebelum menyesal, maka jadilah pahlawan segera dan saat ini juga, jangan tunda lagi. Minimal pahlawan untuk orang-orang yang Anda kasihi di dunia ini. Sehingga pada saat Anda pulang ke pangkuan ilahi nanti, keluarga Anda bisa bilang dengan tegas kalau,
"Aku sayang Ayah/Ibu/Suami/Istriku, karena dia adalah pahlawan hidupku"
Semoga bermanfaat dan jadilah pahlawan.
Salam
Be The New You