Impian Anak Sekarang tentu berbeda dengan impian anak masa lalu. Hal ini tentu wajar dengan teknologi yang sudah berdampingan dengan mereka bahkan ketika mereka lahir. Ada yang ingin menjadi selebram, influencer, vlogger dan lebih spesifik lagi menjadi youtuber. Tidak ada yang salah dengan mimpi ini.
Informasi seputar pendapatan youtuber pun bukan lah menjadi rahasia lagi. Hal ini bisa jadi yang melatarbelakangi banyak kaula muda masa kini yang ingin berprofesi sebagai youtuber dan tentu saja hal ini bagus (selama dalam hal yang bermanfaat).
Tetapi seperti sebuah pasar, semakin banyak yang berdagang di dalam nya, tentu saja akan semakin ketat kompetisi yang ada. Jika youtuber papan atas, katakan lah di Indonesia seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Ria Ricis dan lain-lain itu mudah mendapatkan viewer dan subscriber, maka youtuber pemula masih berjibaku dan berjuang keras hanya untuk mendapatkan ribuan bahkan ratusan subscriber.
Apakah ada yang salah? Bisa jadi. Termasuk Penulis yang juga terus belajar untuk berbagi hal inspiratif di channel youtube : taura official. Para pemula ini bisa jadi terlalu latah hingga melupakan persiapan dan banyak hal sebelum membuat sebuah video dan di upload ke youtube.
Nah, berikut ini akan kita ulas 5 Pertanyaan yang harus dijawab sebelum kita membuat video di youtube. Semoga setelah tahu hal ini, kita semua dan siapa saja yang mau jadi youtuber atau pekerja di industri kreatif lainnya bisa lebih sukses kedepan, aamiin. Berikut pertanyaan yang harus kita jawab.
1. Siapa yang Menonton Video Kita?
Ini adalah pertanyaan pertama yang harus kita jawab kalau mau menjadi youtuber (khususnya). Tidak semua orang mau menonton video online kita. Kita harus jelas dulu dalam segmentasi penonton sebelum membuat kontennya.
The eMarketer, sebuah buletin harian memperkirakan kalau 190 juta orang Amerika akan menonton video online. Anak remaja adalah segmen yang paling banyak menonton video online. Mereka juga lah segmen yang paling sering aktif memberikan review, memberikan rating konten, memberikan feedback dan mengupload video.
Ini adalah gambaran umumnya. Nah, jika sudah tahu, maka coba buat konten video online yang menarik untuk segmen ini dan Anda akan melihat bedanya dengan video Anda sebelumnya yang belum mengetahui hal ini.
2. Kategori Video Apa yang Orang Tonton?
Ini adalah pertanyaan selanjutnya yang harus kita jawab. Tidak perlu membuat konten terlalu asing sehingga tidak ada yang menonton. Cukup tahu kategori apa yang gemar orang tonton dan kita coba buat hal itu, maka subscriber kita berpotensi meningkat drastis.
Secara umum, orang akan melihat video tentang berita terkini dan peristiwa terupdate. Kategori popular selanjutnya adalah video komedi, film trailer, video musik, program televisi dan video seputar dunia entertainment.
Video tentang kritik dan pemikiran kritis juga menarik perhatian penonton. Selanjutnya ada video "rumahan" (makanan,jalan-jalan, tutorial make up dan sejenisnya), lalu video tentang informasi cuaca dan olahraga.
Gimana, sudah tahu kan sekarang video apa saja yang menarik perhatian orang? kalau sudah, maka segera siapkan video nya dan jadilah youtuber kebanggaan keluarga dan Indonesia.
3. Kapan Orang Menonton Video Online?
Para pakar berspekulasi kalau para "pemimpin besar" umumnya hanya menonton video satu kali sehari dan membagikan video itu kepada kolega mereka beberapa kali dalam seminggu.
Jika video kita bisa di share oleh seorang pemimpin besar atau tokoh terkenal, maka alamat segera nyohor lah kita. Dan ini harus menjadi prioritas kita. Sedangkan untuk orang pada umumnya, mereka baru melihat video (paling banyak) pada saat pagi sebelum ke kantor (bekerja) dan pada saat pulang bekerja sampai sebelum istirahat.
Waktu-waktu ini adalah saat yang menentukan apakah video Anda akan mendapatkan banyak kunjungan atau tidak. Manfaatkan waktu-waktu ini untuk membagikan video Anda sebanyak mungkin.
4. Di mana Orang Menonton Video?
Dalam sebuah penelitian yang disampaikan dalam buku yang berjudul "Youtube and Video Marketing" yang ditulis oleh Greg Jarboe, dikatakan bahwa 59% dari online viewers menonton video mereka di rumah. 24% menontonnya di tempat kerja dan 22% menontonnya di tempat lain (tidak disebutkan spesifik dimana).Â
Dan yang menarik, dari semua yang menonton ini, seringnya mereka menggunakan HP untuk menonton video online itu. Dengan tahu hal ini, maka sudah semakin jelas lah pemahaman kita harus membuat video seperti apa dan kapan harus menyebarkan video itu ke orang lain.
5. Mengapa Tidak Banyak Video yang Viral?
Tentu saja tidak semua orang akan viral dengan videonya, apalagi banyak orang yang belum mengenal kita. Kata kuncinya adalah konsisten dalam membuat konten yang bermanfaat.Â
Semakin banyak orang yang mau berkarir sebagai youtuber tentu membuat persaingan semakin ketat. Maka wajar tidak semua video akan menjadi viral. Contohnya saja, pada tahun 2009, beberapa tahun setelah youtuber mulai dikenal, Para pengguna youtube mengupload lebih dari 15 jam video (total durasinya) ke youtube setiap menitnya. Bisa dibayangkan ada berapa ribu jam durasi video dalam 1 hari saja. Dan tentu saja wajar, banyak orang hanya menonton video yang menarik minatnya saja dan tidak mungkin menonton semua video yang ada.
Itu tahun 2009, bagaimana dengan tahun 2020? tentu saja lebih dari 10-50 kali itu dalam setiap menit nya. Dengan demikian, maka wajar jika hanya sedikit video yang akan menjadi viral. Kita butuh bersabar dan konsisten dalam membuat video. Dengan konsisten, maka video kita lambat laun akan mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Ini adalah 5 pertanyaan yang harus kita jawab kalau mau profesi kita sebagai youtuber akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Kerja keras, doa dan strategi yang tepat adalah bagian dari hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dengan konsisten sebelum memutuskan menjadi youtuber.
Jadi, kalau kita atau anak kita ada yang mau menjadi youtuber, maka silakan saja dan dorong terus, selama dalam hal yang baik dan kita menguasai strateginya agar bisa menjadi pemain utama.
Semoga bermanfaat
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator dan Penulis Buku Motivasi "The New You"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H