Dulu, ketika mahasiswa, saya pernah melakukan sebuah perjalanan antar propinsi menggunakan bis dan di tengah jalan terjadi banjir hingga menyebabkan bis berhenti cukup lama.
Singkatnya, semua penumpang turun dan beristirahat cukup lama di luar dan mulai terjalin komunikasi antar masing-masing penumpang. Singkatnya, setelah bis kembali berjalan, suasana di bis itu berubah total menjadi seperti keluarga. Ada keakraban, ada tawa, ada saling pengertian dan lain sebagainya. Padahal, sebelumnya kami tidak saling mengenal.
Pelajarannya tentu saja adalah, banjir yang kami alami ternyata bisa menambah saudara dan keluarga baru. Waspada Banjir memang wajib. Tetapi ketika itu sudah terjadi, maka pasti ada hal baik yang mungkin saja luput dari pengamatan kita dan kita perlu mencari hikmah di dalam nya.
3. Banjir Menumbuhkan Solidaritas Sosial
Kalau sudah banjir, maka setelahnya pasti akan ada bantuan, akan ada pengecekan kembali saluran air baik oleh warga, RT dan lain sebagainya, termasuk pengecekan sungai dan lain sebagainya.Â
Terlepas daripada kurangnya kontrol terhadap aliran sungai, perhatian pemerintah dan lain sebagainya, maka solidaritas sosial tetap mencuat di tengah situasi banjir yang sering terjadi dan tentu saja itu adalah hal yang patut di apresiasi.
****
Benar jika banjir banyak merugikan orang lain. Tetapi tetap saja ada hal yang mungkin bermanfaat untuk orang lain. Ingat, hidup ini bukan hanya tentang kita, tetapi tentang banyak orang dan seluruh manusia.
Bagi kita mungkin merugikan, tapi bagi orang lain mungkin membahagiakan. Bagi kita mungkin menyengsarakan, tetapi ada orang yang merasakan manfaat dari banjir itu.
Singkatnya, mari lah kita mulai melihat sesuatu tidak saja dari kacamata kita, tetapi lihat lah dari kacamata orang lain agar dapat melihat secara lebih berimbang dan lebih utuh.
Semoga bermanfaat
Be The New You