Di luar meeting, atasan saya mengajak saya ngobrol berdua dan mengucapkan banyak terima kasih dengan ide yang saya berikan dan saya juga menyampaikan hal yang sama. Singkatnya, dia menjadi teman untuk saya dan hingga kini pun kami tetap berteman.
3. Tidak Pernah Memburukkan Atasan ke Tim Lain
Ketika bertemu sesama rekan kerja selevel, maka gosip dan saling menceritakan atasan sering menjadi menu utama. Upayakan hindari menceritakan atasan Anda bahkan jika di desak oleh tim atau divisi lain. Terkadang satu hal yang Anda sampaikan akan menjadi sepuluh hal yang keluar.
Saya lebih memilih untuk langsung membicarakan dengan atasan yang sudah seperti teman tadi, jika ada kendala dan tantangan, dibandingkan harus menceritakan keburukan orang lain. Karena saya tahu semua punya kelemahan dan semua orang punya ruang untuk memperbaiki diri.
Suatu hari atasan saya tadi bertanya (menyelidik) dengan teman lain dan bertanya apakah saya pernah menceritakan apapun tentang dia? Dan (alhamdulillah) semua teman saya mengatakan kalau saya bersih terkait hal itu.
Singkatnya, bahkan suatu hari atasan saya itu merekomendasikan posisi nya untuk saya karena dia harus pindah ke luar kota dan saya pun berhasil masuk ke posisinya itu.Â
Ketika saya tanya kenapa dia merekomendasikan saya? apakah dia tidak takut karirnya akan saya kejar? Dia dengan enteng mengatakan, kalau orang yang berkualitas pada akhirnya tetap akan menemui tempat yang terbaik mau bagaimanapun caranya. Tentu suatu bukti ketulusan dari seorang atasan.
Nah, dengan 3 kunci rahasia ini, jika Anda juga coba praktikkan dalam karir Anda sehari-hari, maka jangan kaget kalau Anda akan menjadi pribadi yang dinanti kehadirannya dimanapun Anda berada. Tentu ada kunci-kunci lainnya, tetapi dengan terlalu banyak kunci, maka Anda akan kesulitan untuk membuka pintu rumah kesuksesan Anda.Â
Kuasai dan praktikkan ini dimanapun Anda berada dan selamat menjadi pribadi yang baru.
Semoga bermanfaat
Be The New You
TauRa