Situasi saat ini rasanya akan membawa "berkah"  lain dalam banyak situasi. Untuk menghindari Kluster Pilkada, maka bisa dilakukan "blusukan online", jika para calon kepala daerah itu ingin menemui lapisan masyarakat yang ada.Â
Dia tidak perlu hadir secara fisik agar "terkesan" peduli dengan masyarakatnya, tetapi dia bisa hadir dalam blusukan online dan langsung bisa berinteraksi secara virtual dengan masyarakat dan berkomunikasi secara langsung dengan mereka.Â
Tentu pembicaraan langsung seperti ini juga mungkin akan dinantikan oleh masyarakat, karena bisa langsung berinteraksi dengan calon pemimpinnya dari dekat, sedekat HP atau Laptop di tangannya.
Selain ketiga hal di atas, semua metode dan pendekatan dalam Pilkada kali ini tentu bisa dipikirkan pendekatan online nya untuk menghindari risiko tertular virus dan sejenisnya.Â
Jika ini bisa dilakukan secara masif, maka bukan tidak mungkin, bahkan sangat mungkin, kalau kontestasi politik di Pilkada kali ini justru akan tercatat dalam sejarah karena menggunakan banyak pendekatan teknologi yang memang merupakan identitas dari kaum milenial saat ini.
Pada akhirnya, kita harus mengerti kalau apapun yang terjadi, Pilkada tetap harus dilanjutkan demi keberlangsungan kepemimpinan, sebagaimana juga protokol kesehatan harus dipatuhi untuk  "keberlangsungan"  hidup masyarakat Indonesia.
Semoga bermanfaat dan selamat menjadi pribadi yang baru
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator dan Penulis Buku Motivasi "The New You"Â