Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pilkada di Depan Mata, Kluster Baru Menganga

7 September 2020   19:39 Diperbarui: 7 September 2020   19:26 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilkada dan semua prosesnya perlu disikapi dengan bijak untuk mencegah kluster baru penyebaran virus (sumber:pikiran-rakyat.com)

Pendaftaran Calon kepada daerah di pemilihan kepala daerah tahun 2020 ini memang terasa berbeda di banding tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, situasi kondusif dan setiap calon dengan mudah melakukan mobilisasi masa, maka pada kesempatan kali ini situasinya berbeda. 

Beberapa tipe Calon Kepala Daerah pun bisa kita saksikan. Misalnya, ada beberapa kepala daerah yang membuat anjuran untuk melarang pendukungnya datang mengantar sang Kandidat ke KPU, ada yang tetap diantarkan oleh pendukungnya tetapi dengan protokol kesehatan yang dianjurkan, tetapi ada juga yang tidak terlalu "peduli" dengan protokol kesehatan yang ada.

Situasi ketiga di atas ini lah yang memang berpotensi menciptakan kluster baru dari terjangkitnya virus yang sedang merebak ini, padahal situasi yang ada saat ini saja masih jauh dari kata aman.

Pemerintah tentu sudah melakukan porsinya untuk melakukan razia masker (misalnya), menindak dengan denda dan lain sebagainya bagi yang tidak mematuhi anjuran kesehatan yang sudah disampaikan, tetapi tetap saja ada oknum yang melanggar itu terlepas apapun alasannya.

Pertanyaan selanjutnya adalah, adakah solusi agar tidak menganga kembali kluster baru penyebaran virus di Pilkada kali ini, yang dikhawatirkan justru menjadikan situasi yang ada semakin buruk? Tentu jawab nya ada dan solusinya terbilang cukup sederhana untuk dilakukan. Berikut adalah solusinya :

Disiplin Dimulai dari Diri Sendiri

Mengingatkan orang lain tentu lebih menggoda di banding memperbaiki diri sendiri. Tetapi lebih bijak adalah jika setiap kita bisa memulai perubahan kecil dari diri kita sendiri dan lingkungan di sekitar kita.

Kalau saya, Anda dan semua kita secara bersama-sama memakai masker (misalnya), maka tidak akan ada lagi orang yang berani tidak memakai masker. 

Atau kalaupun ada yang tetap tidak pakai masker, maka dia akan menjadi orang asing di tengah manusia bermasker lainnya. Pelan tapi pasti, cepat atau sangat cepat maka perubahan sosial bisa terjadi jika kita lakukan secara bersama-sama. Hal ini juga berlaku untuk hal lain.

Kampanye Dilakukan Online

Jika kita bisa melakukan webinar dengan dihadiri ribuan orang dan acaranya sukses besar, kenapa tidak mulai dipikirkan cara-cara mudah untuk melakukan Kampanye Online akbar? Selain biayanya pasti murah, juga bisa lebih efektif dan efisien. 

Pendekatan-pendekatan online seperti ini bisa dicoba dan tentu saja dijamin kita akan terhindar dari bertambahnya kluster baru penyebaran virus yang ada.

Blusukan Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun