Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Catat! Ini 5 Kelemahan Menjadi Freelancer

31 Agustus 2020   17:37 Diperbarui: 31 Agustus 2020   18:02 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah situasi yang serba tidak mudah ini, menjadi pekerja lepas atau freelancer adalah salah satu pilihan yang bisa dilakukan banyak orang. Bekerja dari mana saja, fleksibel dan lain sebagainya yang merupakan kelebihan dari Freelancer sudah kita kupas di artikel sebelumnya (baca: 5 Keunggulan Menjadi Freelancer).

Nah, sebagaimana ada siang ada malam, ada tinggi ada rendah, ada kenyang ada lapar, maka kalau ada kelebihan pasti juga ada kelemahan. Selanjutnya kita akan bedah apa sih yang menjadi kelemahan jika kita memutuskan menjadi Freelancer, dengan harapan, hal ini bisa menjadi antisipasi kita untuk menjadi Freelancer dan bukan justu menjadi ketakutan kita dalam berkarya sebagai Freelancer.

Berikut ini adalah kelemahan menjadi Freelancer, yaitu :

1. Tidak Ada Jaminan Untuk Jangka Panjang

Semakin semangat bekerja dan klien ada, maka uang akan datang. Akan tetapi, tidak ada jaminan kalau klien datang hari ini, maka dia akan datang lagi di kesempatan kedua,ketiga dan seterusnya.

Karena tidak ada jaminan pekerjaan ini lah maka perlu dipikirkan kembali jika akan menjadi freelancer. Untuk tambahan dan jangka pendek mungkin cukup baik, tetapi untuk jangka panjang memang agak mengkhawatirkan.

Apalagi untuk yang belum nikah dan di tanya dengan calon mertua, "Sampean kerjaannya apa ya..?" "Saya seorang Freelancer, Bu.." Gubrak. Mungkin pikiran pertama orang tua adalah, apa itu Freelancer? dan yang kedua adalah (mungkin) apa ada gaji tetapnya? apa anak saya akan terjamin hidupnya dan seterusnya? meski pastinya banyak aspek lain selain hal itu yang menjadi pertimbangan calon mertua.

2. Pekerjaan Tidak Menentu

Hari ini bisa luang banget kerjanya, besok-besok bisa sampai malam dan lusanya bisa kosong dan begitu selanjutnya. Freelancer pekerjaannya tidak menentu dan tentu saja hal ini banyak dihindari orang yang suka akan pekerjaan yang stabil seperti karyawan kantoran dan sejenisnya.

Baik kalau tidak menentunya dalam hitungan hari, tetapi justru akan sangat mengkhawatirkan kalau tidak menentunya dalam hitungan bulan apalagi tahun. Itu lah kenapa ini menjadi kelemahan sebagai seorang Freelancer.

3. Merasa Sendirian

Freelancer umumnya terbiasa dengan bekerja sendiri atau kalaupun tidak sendiri, maka dalam kelompok kecil yang sangat terbatas. Freelancer sering merasa kesepian dan terisolasi dalam pekerjaannya dan tentu saja ini tidak begitu baik secara psikologis dalam jangka panjang.

Meskipun ada beberapa orang yang memang justru senang bekerja terisolasi, tetapi menjadi freelancer memang akan membuat Anda jadi terisolasi dan berbeda dengan mereka yang bekerja dengan tim dan banyak orang.

4. Hilangnya Manfaat Sebagai Pekerja Tetap

Ini kelemahan selanjutnya sebagai seorang freelancer. Mereka akan kehilangan fasilitas yang umumnya di dapat di kantor seperti : kesehatan pribadi dan keluarga, manfaat kecelakaan, uang cuti, THR,bonus tahunan hingga uang pensiun, yang mana ini adalah hal yang sangat "dibanggakan" oleh para pekerja tetap itu.

Freelancer sudah pasti tidak bisa mendapatkan ini, tetapi sekarang para freelancer ini juga bisa mendapatkan fasilitas yang serupa meski tak sama melalui layanan produk finansial yang ada, seperti reksadana yang bisa dipakai sebagai biaya pendidikan anak kelak, asuransi pendidikan,kesehatan hingga dana perencanaan pensiun yang bisa dibeli secara mandiri. Hanya bedanya kalau pekerja tetap mendapatkannya dari kantor, sedangkan freelancer akan mendapatkannya melalui pembayaran mandiri.

5. Beragam Tanggung Jawab

Menjadi freelancer artinya Anda akan bertanggung jawab dari A-Z terkait pekerjaan yang sedang dilakukan. Dari mulai mencari klien,negosiasi,melakukan pekerjaan sampai review pekerjaan semua dilakukan oleh orang yang sama. Artinya tanggung jawab Anda ada di semua fase.

Berbeda dengan pekerja tetap, mereka hanya bertanggung jawab di bagiannya saja. Jika dia seorang sales, maka dia pasti tidak terlalu peduli tentang proses penggajian karyawan yang dilakukan oleh HRD, dan begitu juga sebaliknya. Semua orang berfokus pada job desk nya masing-masing saja dan melakukannya dengan baik.

Berbeda dengan Freelancer yang harus melakukan A-Z semuanya yang artinya dia harus bertanggung jawab terhadap semua proses yang ada.

Nah, setelah tahu apa yang menjadi kelemahan menjadi seorang freelencer, apakah tetap yakin akan menjadi freelancer? Silakan saja. Itu adalah pilihan. Jika tidak pun maka itu adalah pilihan. Selagi kerjanya itu halal dan menghasilkan yang baik lagi halal, maka silakan dilakukan apapun itu pekerjaannya.

Sebaliknya, jika pekerjaan itu tidak baik dan yang dihasilkannya juga jauh dari kebaikan, maka bekerja dengan pakaian jas berdasi dan dengan mobil mewah pun rasanya adalah sebuah kehinaan dan keburukan, apalagi jika pada akhirnya harus mengenakan rompi oranye, maka itu bukan lah suatu kebanggaan, melainkan suatu kehinaan.

Semoga bermanfaat dan selamat menjadi pribadi yang baru.

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun