Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Level Orang Berilmu, Kalau Kamu Ada di Mana?

24 Agustus 2020   17:58 Diperbarui: 24 Agustus 2020   17:56 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ilmu itu bukan yang dihafal, Tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)

Penulis adalah penuntut Ilmu, dokter juga penuntut ilmu, dosen juga harus menuntut ilmu, karyawan juga harus terus menuntut ilmu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam berbagai bidang, secara khusus bidang yang ingin ditekuninya. Singkatnya, setiap kita adalah penuntut ilmu.

Pertanyaan selanjutnya adalah, sudah berada di level manakah kita sebagai penuntut ilmu itu? benarkan kita sudah sampai di level tertinggi dari pribadi penuntut ilmu? Semua akan coba kita bongkar sesaat lagi. Nah, Yuk kita cari tahu kita ada di level yang mana dari penuntut ilmu.

1. Level 1 - Sombong

Ini adalah level dasar dari seorang pembelajar. Apakah Anda pernah melihat orang yang selalu ingin menampilkan dirinya di depan umum dengan ilmu yang dimilikinya? Selalu ingin tampil menonjol dalam setiap kesempatan yang ada? Jika ada, bisa jadi orang semacam ini masih berada di level 1 dari tahapan orang menuntut ilmu.

Jangan langsung menghakimi apalagi menyalahkan. Bisa jadi perlahan orang ini akan meningkat levelnya ke level seterusnya jika bisa diayomi dan diarahkan. Jangan salah, orang di level ini tidak selalu mereka yang junior,pemula atau anak muda.

Tokoh senior pun bisa jadi masih berada di level 1 ketika dia merasa bahwa dengan ilmunya yang ada, bacaannya yang banyak, lantas dia pasti lebih tahu dibanding orang lain. Sifat ini perlu kita hindari dan buang jauh-jauh. Cara sederhana untuk membuangnya adalah dengan menyadari bahwa ilmu yang kita punya ini sangat sedikit dan selalu ingat bahwa di atas langit masih ada langit.

Sebanyak apapun bacaan kita, pemahaman kita tentang satu hal, ingat selalu, pasti ada orang yang lebih dari kita dalam bidang itu. Dengan memiliki mental ini, maka perlahan sifat sombong ini akan hilang di dalam diri kita khususnya dalam menuntut ilmu.

2. Level 2 - Rendah Hati

Level selanjutnya atau tahapan selanjutnya orang yang berilmu itu adalah Rendah hati. Pribadi ini sudah tidak melihat dirinya adalah orang yang tahu banyak hal, pribadi ini sudah mulai mau mendengar pengetahuan orang lain. Dia juga mulai terbuka dengan ide-ide orang lain, konsep-konsep yang disampaikan orang lain dan dengan lapang dada mulai menerima pemikiran orang lain, bahkan jika ternyata bertentangan dengan pemahamannya selama ini.

Pribadi ini tidak suka memotong pembicaraan orang lain dalam bergaul hanya supaya agar pendapatnya didengarkan. Dia justru lebih senang mendengar ada pemahaman yang berbeda untuk menambah khazanah pemikiran dan pengetahuannya. Pribadi ini perlu kita contoh dan tiru.

3. Level 3 - Merasa Tidak Tahu Apapun

"Aku hanya tahu satu hal yaitu aku tidak tahu apapun" (Aristoteles)

Ini adalah level tertinggi dari tahapan seseorang dalam berilmu. Semakin banyak ilmunya,semakin sadarlah dia kalau semakin banyak yang dia tidak tahu. Banyaknya ilmu yang dimilikinya semakin menyadarkan dia kalau lebih banyak ilmu di luar sana yang tidak dikuasainya.

Pribadi ini tidak pernah menampakkan ilmunya di depan orang lain. Tetapi ketika diminta, dia siap membagikan apa yang dia punya tanpa merendahkan pendapat atau ilmu orang lain. Kontribusinya terasa sangat nyata di dalam kehidupan, meskipun sosoknya seringkali jarang terlihat oleh publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun