Jika kemarin adalah kini, kan ku kecup mesra kening mu...
Ku peluk erat ragamu, ku basuh lekat jiwamu...
Jika kemarin adalah kini, kan ku elus sayang rambutmu...
Ku dengar lagi candamu dan ku minta lagi kasihmu...
      Jika kemarin adalah kini, kan ku tunggu hadirmu,
      Ku harap terus kasih mu dan ku minta lagi cintamu
      Jika kemarin adalah kini, mustahil kutolak pintamu,
      Pantang ku bantah kalimatmu dan ku enggani rengekmu
Oh Ibu, tetapi kemarin ternyata bukan lah kini,
Kemarin telah usang dan kini masih menantang,
Ragamu telah pergi meski cintamu takkan mati,
Fisikmu mungkin fana tetapi cintamu abadi selamanya,
      Oh Ibu, kemarin tak kan mungkin terulang,
      Hilangnya waktu tak kan mungkin ku lawan,
      Besarnya cintamu tetap akan ku kenang,    Â
Karena yang ku punya hari ini memang tinggal kenangan,
     Â
Oh Ibu ku tercinta, Terima kasih telah menjadi kenangan terindah,
Ragamu mungkin hilang, fisikmu mungkin menjadi tulang,
Tetapi doa ku akan terus ku ulang, ayat-ayat cintaku padamu tak kan pernah hilang,
Itu janji ku pada mu wahai Sang Penggores Kenangan,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H