Pribadi driver tentu saja berhak menentukan ke mana arah "bus"-nya akan dibawa. Kecepatan dalam membawa kendaraan juga tergantung oleh seleranya.
Nah, di dalam kehidupan pekerjaan, sosial, dan seterusnya, orang yang berkonsep hidup driver ini, cenderung mengambil tanggung jawab pribadi terhadap kesuksesannya. Dia tidak menunggu arahan orang lain untuk berhasil. Dia tidak perlu menunggu perintah untuk maju.Â
Justru dia adalah orang yang mengambil keputusan terhadap hidupnya sendiri, dalam skala yang lebih luas tentu saja adalah mengambil keputusan untuk dapat dijalankan timnya.
Pribadi driver melihat mimpinya bisa diupayakan dengan keputusan yang diambilnya (dan tentu saja dengan izin Tuhan), dan dia bertangung jawab sepenuhnya terhadap dirinya. Ketika berhasil, dia bersyukur, dan ketika sebaliknya, dia tidak menyalahkan orang lain dan selalu melihat kalau kesuksesan itu adalah akumulasi dari proses baik yang dilakukannya.
Orang yang berkonsep hidup driver, cenderung tidak mau menggantungkan mimpinya kepada orang lain atau mengorbankan mimpinya hanya untuk membantu orang lain yang belum tentu berkorban untuknya. Dia tahu kalau ada Sang Maha Kuasa sebagai tempat untuk menggantungkan segala cita dan asa, sehingga dia tidak risau dengan yang selain itu.
"Kalau Kau Tidak Menentukan Konsep Hidup dan Suksesmu Sendiri, maka Bisa Jadi Selamanya Kau Akan Menjalankan Konsep Hidup Orang Lain dengan Menjadi Penumpang di Kesuksesannya" (TauRa)
Setiap kita bisa saja memiliki konsep hidup keduanya sekaligus, tetapi ingat! pasti ada yang lebih dominan. Bisa jadi terkadang dia bermental penumpang, tetapi suatu waktu dia sadar dan menjadi pribadi yang berkonsep hidup driver, dan begitu sebaliknya.
Pertanyaan selanjutnya untuk kita adalah, apakah kita siap memiliki konsep hidup driver dan menentukan jalan cerita kesuksesan kita sendiri? Atau justru kita hanya terjebak menjalankan rutinitas harian dan ternyata hanyalah sebagai alat untuk mencapai mimpi orang lain (menjadi passenger)?Â
Jadikanlah HUT 75 RIÂ ini sebagai momentum kita untuk merenung menjadi pribadi yang lebih baik dan jadikan Tahun Baru Islam 2020Â yang juga jatuh di bulan Agustus ini sebagai kawah candradimuka kita untuk menjadi pribadi yang berkonsep lebih baik sesuai dengan keinginan sukses kita masing-masing.
Selamat menjadi pribadi yang baru.
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI