Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Yassine Bounou, Mimpi Buruk United di Liga Europa

17 Agustus 2020   09:44 Diperbarui: 17 Agustus 2020   09:43 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yassine Bounou mimpi buruk United (sumber: en.africatopsports.com)

Pupus sudah asa Manchester United untuk meraih gelar musim ini. Liga Europa sebagai satu-satunya peluang United mendapatkan gelar harus berakhir ditangan Sevilla, wakil Spanyol di Liga Europa. Sevilla yang dikenal sebagai raja Liga Europa karena pernah menjuarainya selama 3 tahun berturut-turut, lagi-lagi menunjukkan kelasnya sebagai spesialis Liga Europa.

Meski sempat unggul melalui Penalti Bruno Fernandes, Sevilla berhasil comeback dan mencetak 2 gol melalui Suso dan Luuk de Jong, hingga akhirnya berhasil menyegel tempat di partai puncak Liga Europa musim ini.

United sejatinya tidaklah bermain buruk, situs whoscoreed mencatat MU mampu melepaskan sebanyak 20 tembakan dan 7 diantaranya mengarah ke gawang dan hanya berbuah 1 gol, itupun melalui penalti. Sedangkan Sevilla hanya punya 3 tembakan tepat sasaran dan berhasil membuat 2 gol. Efektivitas adalah pembeda keduanya.

Dengan agresivitas yang ditampilkan MU, jika ada satu nama yang cukup menonjol dan sibuk selama pertandingan, maka dia adalah Yassine Bounou, Kiper Sevilla. Mari kita mengenal sekilas siapa dia yang berhasil mengubur mimpi United menjadi juara Liga Europa.

Lahir di Quebec, Berkewarganegaraan Maroko

Yassine lahir di Quebec, negara bagian di Kanada pada 5 April 1991 (29 tahun) dan merupakan warga negara Maroko. Dia pindah ke Maroko di usia yang masih sangat kecil hingga bisa menjadi warga negara di sana

Memulai Karir di Wydad Casablanca

Yassine memulai karir profesionalnya di klub Wydad Casablanca, salah satu Klub di Maroko pada tahun 2011 setelah dipromosikan ke tim utama satu tahun sebelumnya. Dia tidak bertahan lama di klub itu karena mulai dilirik tim dari La Liga.

Bergabung dengan Atletico Madrid

Atletico tertarik meminangnya dan Yassine setuju untuk pindah pada tahun 2012 dan awalnya hanya ditugaskan untuk bermain di tim cadangan Atletico di Segunda Division. Ia menjalani nya dengan tekat dan keyakinan yang tinggi. Pada tahun 2013, karena permainan yang cukup konsisten, ia mendapatkan kontrak baru dari Atletico.

Promosi ke Tim Utama Atletico

Dengan kesabaran yang tinggi, pada tahun 2014, dia mendapat "keberuntungan" setelah hengkangnya Thibaut Courtois dan Daniel Aranzubia, dia masuk ke tim utama Atletico dan membuat debutnya pada laga persahabatan melawan Numancia.

Dipinjamkan ke Real Zaragoza

Dianggap belum memuaskan, di akhir musim 2014, dia dipinjamkan atletico ke Real Zaragoza yang saat itu bermain di segunda division dan membuat 16 penampilan disana.

Dijual ke Girona dan Dipinjam Sevilla

Karena Atletico merasa dia akan kesulitan bersaing di Atletico, mereka akhirnya resmi melepasnya ke Girona dan mendapat kontrak 2 tahun disana. Nasib naas yang dialami Girona yang harus degradasi di tahun 2019, membuatnya setuju untuk pindah ke Sevilla sebagai pemain pinjaman hingga saat ini.

Karir Internasional

Yassine sudah memperkuat Maroko sejak Timnas U-20, U-23 dan level senior. Dia bahkan ikut menjadi bagian dari Timnas Maroko di Piala Dunia 2018 meski hanya duduk dibangku cadangan.

Pada piala Afrika 2019, Yassine menjadi pilihan pertama bagi Timnas Maroko dan berhasil mengantarkan Maroko hingga lolos ke babak 16 besar.

Dengan penampilan Yassine yang terus konsisten dan menanjak, bukan tidak mungkin Sevilla akan mengikatnya secara permanen apalagi dengan penampilannya saat menjinakkan peluang-peluang dari tim sekelas MU.

Maka wajar kalau dalam pertandingan itu dia diganjar sebagai "Man of The Match" karena telah berhasil memaksaa United untuk puasa gelar di musim ini. Menarik kita saksikan apakah Yassine mampu membantu Sevilla menjadi penguasa Liga Europa lagi musim ini? Kita akan segera tahu hasilnya di partai puncak nanti.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun