Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Leadership Series (1): 5 Tingkatan Kepemimpinan yang Lincah

2 Agustus 2020   08:23 Diperbarui: 2 Agustus 2020   12:09 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pemimpin harus tahu level kelincahan kepemimpinannya

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah Agility atau kelincahan. Seorang pemimpin harus lincah terhadap perubahan zaman dan pergeseran masa. Pemimpin yang kaku akan tergerus zaman, pemimpin yang lincah akan terus bisa menghidupkan bisnisnya, bahkan ditengah situasi yang tidak mudah sekalipun.

Sebagai Pemimpin (baik skala kecil sampai ukuran negara), kita perlu tahu apa tingkatan "kelincahan pemimpin" dan kita ada di posisi yang mana? Semakin tinggi level seorang pemimpin, maka akan semakin tinggi pula cara berpikir strategisnya, semakin tinggi jiwa kolaboratifnya dan semakin mampu memecahkan masalah dan semakin hebat dalam mengembangkan timnya.

Berikut adalah ulasan tentang 5 tingkatan kepemimpinan berdasarkan tingkat kelincahannya.

Level 1 : Pemimpin "Ahli"

Dalam sebuah penelitian yang diungkap di buku yang berjudul "Leadership Agility" yang ditulis oleh Bill Joiner dan Stephen Josephs, dari 600 orang manager yang diteliti, 45% nya ada di level 1 ini dalam hal kelincahan seorang pemimpin.

Ini adalah level terendah dari seorang pemimpin dalam hal efektivitas. Pemimpin "Ahli" ini akan selalu berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi hanya berdasarkan pengetahuannya yang dia "anggap"banyak.

Dia merasa hanya perlu meningkatkan terus kemampuan pribadinya, karena baginya, meningkatkan pengetahuan pribadi adalah cara untuk mempertahankan posisi nya. 

Pemimpin level ini bangga pada kehebatan dirinya. Terkadang dia sulit untuk mengapresiasi jika ada bawahan yang lebih baik dan kreatif dibanding dirinya. Sudut pandangnya hanya lebih kepada solusi teknis daripada solusi strategis. Dengan kemampuan seperti ini, Pemimpin level 1 ini umumnya hanya bisa membuat perubahan kecil di institusinya.

Level 2 : Pemimpin "Pencapai Target"

Ada lebih kurang 35% dari 600 orang yang diteliti ada di level 2 ini. Pemimpin di level ini sudah mulai membuka mata terhadap sudut pandang orang lain. Dia mulai mau mendengarkan orang lain lebih baik di banding Pemimpin "Ahli". Dia sudah melihat hal yang lebih strategis dibanding sekadar hal taktis yang sifatnya jangka pendek. Pemimpin ini sudah mulai nyaman untuk membuat target jangka panjang untuk organisasinya. Tetapi dia tidak "memaksa" ide-idenya untuk dijalankan oleh bawahannya untuk dijalankan selama targetnya tercapai.

Dia hanya bekerja keras untuk dapat melakukan dan mengajak tim nya untuk melakukan strategi yang diusulkannya, tetapi tidak kuasa "memaksa" mereka melakukan idenya, yang penting selama targetnya tercapai itu adalah fokusnya.

Level 3 : Pemimpin "Katalis"

Hanya 5% yang masuk kriteria pemimpin seperti ini. Mereka melihat jauh kedepan. Mereka adalah pemimpin yang mampu membuat, merencakan dan mengeksekusi tujuan jangka panjangnya. Dia sudah menempatkan dirinya sebagai fasilitator dari kesuksesan tim dan bukan sekadar pemain lagi di dalam tim.

Pemimpin ini sudah memiliki kesadaran pribadi tentang kesuksesan bersama dan terbuka terhadap sudut pandang berbeda dan selalu meminta saran dari siapa saja yang bisa membantunya dan tim nya lebih berhasil.

Level 4 : Pemimpin "Co-Creator"

Hanya 4% pemimpin di level ini. Pemimpin di level ini memahami hubungan antara bisnis nya dan hal lain yang tidak kalah penting di dalam hidup nya selain bisnis. Dia sudah melihat hidup ini terlalu sempit jika hanya berorientasi pada uang dan keuntungan pribadi.

Dia yakin, bahwa dengan berbagi dan melakukan aktivitas sosial lainnya, maka justru bisnisnya akan semakin maju berkembang. Pemimpin level ini sering mengajak anggota tim dibawahnya melihat tujuan hidup yang sesungguhnya (baca tulisan saya yang berjudul : 7 Tujuan Hidup, Yakin sudah tahu..?).

Pemimpin ini sangat menghargai sudut pandang lain dalam segala hal tetapi juga sangat tegas ketika menyampaikan kewenangan dan tanggung jawabnya.

Dia mencoba melihat segala sesuatu dari sudut pandang objektif. Pemimpin level ini mampu membuat aktivitasnya padat, bernilai dan sangat efektif termasuk untuk berolah raga dan sejenisnya. Dia melihat waktu memang harus dimanfaatkan sebaik mungkin, baik untuk urusan duniawi maupun tujuan selain duniawi.

Level 5 : Pemimpin "Sinergis"

Ternyata, dari penelitian yang dilakukan, hanya 1% saja pemimpin sampai ke level ini. Pemimpin level ini tidak akan mudah terganggu fokusnya pada orang atau komentar orang atau pada situasi sulit sekalipun. Orientasi pemikirannya sudah mencakup hal yang menyeluruh.

Fokus pemimpin pada level ini adalah bagaimana bisa memberi manfaat kepada sebanyak mungkin orang tidak hanya sekala nasional, tapi internasional (baik urusan duniawi maupun ukhrawi). Bagaimana memberi dampak secara luas adalah visi utamanya. Fokusnya adalah memberikan dampak terhadap manusia dimanapun ia berada.

Kepemimpinan dan dampak yang diberikannya bisa dirasakan oleh banyak orang dimanapun berada dan tidak jarang mendapat "pengakuan" secara internasional. meskipun tidak, dampaknya umumnya dirasakan masyarakat luas.

Sahabat The New You, pertanyaan selanjutnya adalah kita ada di level mana sebagai seorang pemimpin? Masih ada waktu untuk terus meningkatkan kemampuan diri kita selagi masih diberikan waktu oleh Sang Maha Pemberi waktu.

Mari kita terus berusaha memberikan dampak dengan cara apapun (yang baik) dan darimanapun, dengan apapun yang bisa kita lakukan. Bukankah gedung yang tinggi selalu dimulai dengan peletakan batu pertama........?

Selamat menjadi pribadi yang baru !

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun