Manusia adalah salah satu contoh produk langit yang diciptakan langsung oleh Allah melalui mekanisme kehamilan dan seterusnya. Sedangkan Meja, Kursi, lukisan dan sejenisnya adalah beberapa contoh buah karya manusia yang berinovasi dengan otak dan fikiran (yang tetap bersumber dari sang Maha Pencipta). Lalu apa bedanya antara dua "Ciptaan" ini dari segi "produk" yang diciptakan? Berikut adalah 4 perbedaannya?
1. Ciptaan Manusia Bersifat "Final" sedangkan Ciptaan Tuhan "Belum Final"
Coba perhatikan meja yang dibuat oleh pengrajin meja. Apakah ada yang akan membeli meja itu kalau mejanya belum selesai di buat? sudah pasti kita sepakat jawabannya tidak ada yang mau membeli. Artinya, ciptaan Manusia itu bersifat "finish"seperti contoh meja ini. Sedangkan ciptaan Tuhan sebaliknya, coba perhatikan ketika Tuhan menciptakan manusia.
Baca juga : Mendaki untuk Menikmati Keindahan Ciptaan Tuhan
Setelah dilahirkan, dia terus beranjak menjadi bayi, balita, anak-anak, remaja hingga dewasa dan seterusnya. Semua proses ini adalah ciptaan yang "Belum Final" yang sengaja diciptakan oleh Allah agar kita terus memperbaiki diri dan bertumbuh ke arah yang lebih baik.Â
Kalau kesempatan diciptakan "belum final" ini masih juga kita sia-siakan untuk terus memperbaiki diri, maka sungguh kita termasuk orang yang merugi. Kapan Ciptaan Tuhan akan menjadi final? ketika ajal menjemput maka pada saat itu kita sudah menjadi sempurna atau "final".
2. Ciptaan Manusia Tidak Bisa Bertumbuh, sedangkan Ciptaan Tuhan "Flourish"
Karena ciptaan manusia final, maka dia tidak akan bisa bekembang. Meja, akan tetap menjadi meja dan tidak mungkin berubah menjadi bangku. Kulkas tidak bisa bertumbuh jadi AC dan AC tidak akan bertumbuh jadi mobil dan begitu seterusnya. Sedangkan ciptaan Allah akan terus flourish atau berkembang. Manusia akan terus berkembang hingga ajal nya tiba.
Sebelum itu terjadi, maka masih ada waktu untuk berkembang dan bertumbuh apapun profesi dan pekerjaan kita, masih ada waktu dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk bertumbuh ke arah yang lebih baik.
3. Ciptaan Manusia hanya Bermanfaat untuk Sedikit Orang, sedangkan Ciptaan Tuhan Bermanfaat untuk Banyak Orang
Ketika membeli AC baru, tentu AC itu bisa bermanfaat untuk orang yang tinggal di rumah dimana AC itu berada, dan begitu selanjutnya. Tetapi Nyamuk (sebagai ciptaan Tuhan), bisa bermanfaat untuk orang banyak.Â
Nyamuk bisa membuat orang membuat pabrik obat nyamuk yang mempekerjakan ribuan orang (sangat bermanfaat), nyamuk juga membuat dunia kedokteran dan ilmuan meneliti tentang penyakit yang dihasilkan nyamuk (bermanfaat sebagai ilmu), membuat orang hidup bersih (bermanfaat untuk manusia seluruhnya), dan seterusnya.Â
Baca juga : Berkebun Itu Cara Menarik Mensyukuri Alam Ciptaan Tuhan
Itu lah kenapa kita harus banyak bersyukur sebagai manusia (produk langit), karena kita berpeluang untuk memberikan manfaat ke banyak orang, maka manfaatkan potensi itu dengan maksimal.
4. Ciptaan Manusia Keindahannya Usang, Sedangkan Ciptaan Tuhan Keindahannya Tak Akan Usang
Setelah 7 tahun membeli mobil, maka sudah pasti mobil itu akan mulai aktif untuk memberikan masalah kepada kita. Bagaimana kalau sudah 10 tahun dan seterusnya, muncul model baru lagi dan begitu selanjutnya. Keindahan mobil itu tak lagi kita rasakan/usang seiring berjalannya waktu, apalagi fungsinya. Berbeda dengan ciptaan Allah. Aklak yang baik yang merupakan isi dari produk langit (manusia), tidak akan pernah lekang oleh zaman.
Orang dari zaman manusia pertama sampai sekarang, selalu senang dengan orang yang hormat kepada orang tuanya. Dari zaman dulu hingga sekarang, semua orang suka dengan yang namanya kejujuran dan seterusnya.
Danau Toba di Samosir atau Danau Sentani di Jayapura, gunung-gunung dan lautan yang indah, semuanya akan tetap indah dari dulu (dari kita tahu) bahkan (Insya Allah) hingga puluhan tahun yang akan datang.Â
Ciptaan Tuhan akan selalu Indah dan tak akan pernah usang keindahannya. Matahari akan terus terbit dari pertama manusia ada sampai akhir zaman nanti (Insya Allah) dan keindahan sunset nya tetap akan seperti itu hingga akhir zaman.
Baca juga : Pada Akhirnya Semua Ciptaan Tuhan Sujud Bersyukur Berterima Kasih Kepada Tuhan
Setelah tahu bahwa kita sebagai produk langit harus bersyukur sebanyak-banyaknya dengan semua karunia yang ada, dan bersyukur dengan segala macam kelebihan di banding produk buatan manusia (yang banyak kelemahannya), lalu pertanyaan selanjutnya adalah "Maka Nikmat Tuhan mu yang mana lagi kah yang Kau Dustakan?'
Semoga Bermanfaat dan selamat menjadi pribadi yang baru !
Be The New You
Salam
TauRa
Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H