Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pahami Prinsip 4i dan Mulai Berinvestasi Sekarang

21 Juli 2020   08:43 Diperbarui: 21 Juli 2020   08:42 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ingat Prinsip 4i dan Mulai Berinvestasi

Dalam beberapa kali diskusi yang pernah saya ikuti tentang pentingnya memiliki produk keuangan yang tepat untuk setiap kebutuhan di setiap fase kehidupan, seringkali muncul pertanyaan khususnya dari para kaula muda, Millenial atau mereka yang baru saja mendapatkan pekerjaan pertama, pertanyaan mereka adalah : "kapan saat yang tepat untuk berinvestasi..?" atau pertanyaan lain "saya masih punya banyak kebutuhan, bagaimana ya caranya memulai berinvestasi?" dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan sejenis yang sering ditanyakan para kaula muda itu.

Banyak para Millenials dan generasi dibawahnya, umumnya sudah sangat paham tentang teknologi dan itu artinya seharusnya alur informasi bisa mereka dapatkan dengan mudah melalui gadget mereka sendiri, termasuk dalam hal memilih produk keuangan yang tepat untuk mereka. Dengan jumlah Millenial yang terus bertumbuh bahkan sudah banyak yang mengisi level manager ke atas di banyak perusahaan, jika mereka mampu mengelola keuangan mereka dengan baik dan menempatkannya secara tepat di masing-masing instrumen finansial, maka secara makro hal ini bisa mengakibatkan Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia akan terjaga.

Pada sisi lain, sebelum memulai sesuatu, termasuk dalam hal memilih produk keuangan yang sesuai untuk kita (karena masing-masing orang bisa jadi memiliki kebutuhan yang berbeda), kita perlu memahami apa yang saya sebut dengan prinsip 4i agar kita bisa lebih nyaman dalam menentukan instrumen finansial apa yang sebenarnya cocok untuk kita sesuai dengan situasi kita saat ini. Berikut adalah prinsip 4i :

1. Insyaf

Dalam ilmu fisika, gaya berbanding lurus dengan tekanan. Semakin besar gaya, maka semakin besar tekanan. Dengan kata lain, jika semakin besar gaya kita, maka jangan heran kalau tekanan hidup kita pun akan semakin tinggi. Nongkrong dan minum kopi tidak ada yang salah, tetapi kalau sampai 15 kali dalam sebulan dengan rata-rata pengeluaran 100 ribu (plus snack kecilnya), maka sudah habis 1,5 juta pengeluaran dalam sebulan hanya untuk kopi. 

Kita perlu segera insyaf dan sadar kalau ternyata banyak sekali pengeluaran yang tidak terlalu mendesak dan penting yang masih bisa kita alihkan ke yang lainnya. Membeli baju memang penting, tetapi jika setiap bulan Anda membeli 2-3 pakaian baik offline maupun online, maka anda perlu insyaf untuk tidak melakukannya sesering itu lagi. Silakan lakukan tetapi dengan takaran yang berbeda.

2. Irit

Jika Anda selama ini banyak menyiapkan stok susu anak sampai 10 kotak, beras sampai 30 kg (padahal di rumah hanya 3 orang dan makan pun sedikit), menyimpan mie instan sampai 3 kardus dan banyak stok lainnya, maka perlu Anda pertimbangkan kembali. Fakta membuktikan bahwa umumnya orang, akan mengkonsumsi sesuatu lebih banyak jika dia melihat masih banyak sisanya/stok nya. 

Itulah mengapa, semakin Anda banyak menyimpan stok susu anak misalnya, maka jangan kaget kalau Anak Anda lebih rutin (di atas standar) minum susu di banding Anda tidak menyetoknya. 

Sebaliknya, jika Anda membeli dalam jumlah standar (tanpa menyetok berlebihan), maka semuanya akan terlihat normal. Silakan Anda buktikan sendiri perbedaannya. Jadi, mulai saat ini, irit lah dan jangan menyetok suatu barang berlebihan atau Anda juga akan mengkonsumsinya lebih banyak lagi.

3. Invest

Setelah melakukan dua prinsip pertama, maka langkah selanjutnya Anda silakan mulai melakukan investasi. Memang ada banyak sekali instrumen investasi yang bisa kita pilih mulai dari deposito, obligasi, saham dan seterusnya. 

Nah, untuk kita yang masih pemula, ada baiknya memulai dengan Reksadana. Bahasa mudahnya,Reksadana adalah kumpulan modal dari para investor untuk diinvestasikan dalam instrumen investasi tertentu yang bisa disesuaikan dengan tingkat risiko yang kita inginkan. 

Hebatnya lagi, reksadana ini sudah sangat mudah untuk dibeli sekarang. Tidak lagi harus melalui perantara Bank, bahkan kita bisa membelinya melalui HP kita di aplikasi-aplikasi yang memasarkan reksadana yang sudah terlisensi dan sangat terjangkau, karena kita sudah bisa berinvestasi mulai Rp. 100 ribu dan bahkah (mungkin) sekarang sudah ada yang bisa dimulai Rp. 10 ribu untuk para pemula. 

Jadi ayo Manfaatkan Produk Keuangan yang tersedia ini untuk mulai berinvestasi. Untuk keamanannya, institusi keuangan yang sudah terlisensi dan bisa memasarkan produk keuangan ini pun terus di awasi oleh pihak pengawas (OJK) dan berkoordinasi dengan Bank Indonesia, sehingga Makroprudensial Aman Terjaga.

4. Ingat

Setelah melakukan tiga langkah di atas, jangan kembali ke kebiasaan lama lagi. Terus fokus dan ingat kembali kalau kita harus terus melangkah ke arah yang lebih baik. Kalau ada godaan dari teman dan seterusnya, Ingat lagi prinsip 3i yang pertama, jika kita melakukannya dengan konsisten, Insya Allah apa yang kita rencanakan di masa depan akan bisa tercapai dengan baik.

Jadi, mulai saat ini, sebelum memutuskan untuk mulai mengikuti produk keuangan tertentu, selalu ingat prinsip 4i. Dan menjawab pertanyaan di awal tadi yaitu : "kapan saat yang paling tepat untuk berinvestasi..?" Maka jawabnya ada 2 yaitu : Saat pertama Anda mendapatkan penghasilan, dan kalau sudah terlewat maka jawaban kedua adalah Saat ini juga.

Semoga bermanfaat !

Salam

TauRa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun