Pernyataan dari pimpinan tertinggi Negara agar jangan bekerja biasa-biasa saja di tengah situasi yang tidak biasa saat ini tentu menarik untuk di bahas.Â
Apakah memang selama ini pihak-pihak yang "ditegur" itu bekerja biasa-biasa saja hanya selama pandemi ini terjadi, atau justru memang sudah biasa-biasa saja dari sebelum-sebelumnya?Â
Teguran yang keluar ketika kita bekerja biasa-biasa saja padahal sebelumnya kita bekerja dengan luar biasa, tentu adalah suatu hal yang wajar dilakukan.Â
Namun, tidak wajar rasanya jika dari dulu memang bekerja biasa-biasa saja dan dalam situasi pendemi pun tetap bekerja biasa-biasa saja, lalu apa yang spesial dari tim seperti ini?
Maka wajar bin pantas alias cocok jika kemudian bertebaran isu-isu liar tentang reshuffle dan seterusnya itu. Untuk tim yang merasa dan meyakini kalau dia sudah terbiasa kerja dalam situasi apa pun, dan bukan hanya kerja biasa, maka isu-isu reshuffle seperti ini tidak terlalu menarik perhatiannya.Â
Fokus nya tetap satu, yaitu menggunakan jabatan dan fungsinya untuk membantu sebanyak mungkin masyarakat yang sedang membutuhkan dan tentu saja sesuai kewenangannya.
Sebaliknya, untuk orang-orang yang memang sudah menyadari kalau memang dari dulu dia sudah terbiasa "kerja biasa-biasa", maka begitu muncul isu reshuffle, maka penyakit khawatir, risau, galau dan gelisah seketika muncul dalam dirinya.Â
Tentu bagi kita sebagai rakyat biasa (minimal saat ini, karena ke depan kita tidak tahu, jangan-jangan kita akan masuk ke kabinet..) perlu untuk mengetahui apa ciri-ciri orang yang memang senang "Kerja Biasa"Â dan orang yang memang "Biasa Kerja"
1. Â Orang "Kerja Biasa" Tak Punya Visi, "Biasa Kerja" Visinya Jelas
Kalau kita perhatikan dalam rapat-rapat dengan DPR misalnya, atau melalui video-video yang beredar luas di masyarakat, orang yang "Kerja Biasa" terlihat jelas seperti tidak terlalu menguasai bidangnya. Dia hanya terkesan meneruskan apa yang sudah dijalankan oleh generasi sebelumnya.Â
Orang seperti ini cenderung tidak punya terobosan, flat dan seterusnya. Sedangkan yang sudah "Biasa Kerja", mereka seperti punya jalan pikiran dan visi sendiri dalam membangun tim nya, kesatuannya atau organisasinya.
2. Orang "Kerja Biasa" tak dapat menjelaskan ide dan gagasannya, "Biasa Kerja" bisa menjabarkan ide dan gagasannya
Dalam banyak kesempatan kita perhatikan, orang yang "Kerja Biasa" ketika ditanya hampir tidak bisa menjelaskan ide dan gagasan yang dia punya, sedangkan orang yang "Biasa Kerja" akan dengan santai menjabarkan ide dan pemikirannya, bahkan ketika banyak pihak yang menghujatnya, dia tetap tenang dan bisa menjabarkan dengan baik maksud dan tujuan dari gagasannya.
3. Orang yang "Kerja Biasa", mudah marah kalau sesi tanya jawab, "Biasa Kerja" cenderung tenang dan lebih ramah
Ketika berhadapan dengan wartawan misalnya, orang yang "Kerja Biasa" cenderung menjawab singkat-singkat tanpa elaborasi yang tajam dan mendalam, bisa jadi karena memang dia tidak terlalu menguasai bidang dimana dia berada.
 Sedangkan orang yang "Biasa Kerja", maka dia akan dengan tenang menjawab semua pertanyaan yang muncul dan ramah jika ada pertanyaan yang bahkan terkesan menyudutkannya.Â
Baginya, orang yang menyudutkannya itu adalah orang yang belum paham saja dengan konsep pikiran dan rencananya ke depan, artinya orang seperti ini butuh dipahamkan dan dirangkul, bukan justru dimarahi dan disingkirkan.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah kita sudah mulai mengenal siapa saja orang-orang yang termasuk "Kerja Biasa" dan siapa saja yang kita yakini "Biasa Kerja"..? Sebaiknya kita tidak perlu buru-buru menghakimi siapapun di luar sana. Lebih baik melihat cermin masing-masing untuk introspeksi diri kita agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Jika di cermin itu kita melihat diri kita adalah orang yang "Kerja Biasa", maka kita bisa mengubahnya menjadi pribadi yang "Biasa Kerja" dengan segala atributnya. karena sejatinya koreksi terbaik adalah koreksi terhadap diri sendiri sebelum kita mulai mengkoreksi orang lain.
Semoga Bermanfaat !
Selaman Menjadi Pribadi yang Baru
Be The New You !
TauRa
Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H