Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Bunuh Diri" Lah Ketika Sedang Bahagia

23 Juli 2020   16:15 Diperbarui: 23 Juli 2020   16:09 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Tiang gantung untuk bunuh diri (medium.com)

3. Selalu Melihat Ke atas dalam Urusan Dunia

Semakin melihat ke atas dalam urusan dunia, maka semakin besar potensi orang untuk stres. Jika sudah stres, maka tak jarang berniat menyudahi hidup ini. Begitu punya motor, pengen punya mobil. Punya mobil pengen punya mobil merk yang lebih mahal lagi. Lalu pengen punya helikopter dan begitu seterusnya tidak pernah puas. Selagi selalu melihat ke atas, potensi stres tinggi bisa terjadi bahkan hingga mengakhiri hidup.

4. Jauh dari Allah

Iman yang rapuh dan jauh dari Allah adalah penyebab utama dari mengapa orang berniat mengakhiri hidupnya. Bahkan dengan cara-cara yang "tidak elegan" dengan meminum merek obat nyamuk, pembersih lantai dan lain sebagainya. Dekatkan terus diri kita dengan Allah dan semoga dengan izin nya kita akan terhindar dari hal seperti ini.

Mengulang kembali pertanyaan si orang bijak ke anak muda tadi,

"Bagaimana Anak muda, sudah mau bunuh diri sekarang ketika kau sedang bahagia..?"

"Tidak !" jawab anak muda yakin.

"Jika ingin mengakhiri hidup mu, maka "bunuh diri" lah begitu engkau bahagia, jangan ketika engkau sedih ! Karena mustahil kau akan mengakhiri hidup mu ketika engkau sedang bahagia."

Semoga Bermanfaat !

Selamat menjadi pibadi yang baru !

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun