Pernah nggak sih dengar Likupang? Bagi sebagian orang, mungkin menganggap kalau Likupang itu berada di Nusa Tenggara. Mungkin ada benarnya, karena memang dari katanya agak mirip dengan ibu kota nusa tenggara timur, Kupang. Tetapi tahu nggak, kalau sebenarnya Likupang itu berada di Sulawesi Utara. Bahkan, jaraknya tidak jauh dari Manado.
Bagi banyak orang, apalagi terkait destinasi wisata, Sulawesi Utara selalu identik dengan Bunaken. Kehadiran Bunaken dengan keindahan dinding coral-nya sudah menjadi destinasi terkenal, baik domestik maupun mancanegara.
Padahal, jika kita menelisik potensi Sulawesi Utara lainnya, maka Likupang lah jawabannya. Apalagi, saat ini gerbang masuk wisatawan mancanegara selain Jakarta dan Bali, ternyata ada di Manado ini.
Potensi yang dimiliki Sulawesi Utara sebagai Wonderful Indonesia sudah menarik banyak pengunjung. Tercatat sebelum pandemi, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Berdasarkan data dari Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara, pada tahun 2014 kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 832.015 orang sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 34.443 orang.
Angka di atas meningkat drastis pada tahun 2019, tepat sebelum pandemi di mana wisatawan nusantara yang berkunjung ke Sulawesi Utara sebanyak 2.200.00 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 153.656 orang. Data ini menunjukkan bahwa Sulawesi Utara sudah menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Terus, bagaimana dengan potensi Likupang dalam menarik wisatawan ke Sulawesi Utara? Nah, melalui International Conference Likupang-North Sulawesi: Discover The Hidden Paradise yang diselenggarakan oleh KEMENPAREKRAF RI dan dibuka langsung oleh bapak Menteri Sandiaga Uno, pesona dan potensi Likupang dikupas tuntas sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).Â
Oh iya, bagi yang belum tahu, saat ini ada 5 DSP yang dicanangkan oleh KEMENPAREKRAF yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Borobudur (Jawa Tengah), dan Likupang  (Sulawesi Utara).
Letak dan Posisi Strategis Likupang
Terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Likupang merupakan salah satu kecamatan dengan luas area 200 hektar. Jika dilihat dari peta Sulawesi, maka Likupang  berada di bagian utara pulau Sulawesi dengan jarak tempuh sekitar 48 kilometer dari kota Manado.Â
Meskipun terbilang dekat, waktu tempuh dengan perjalanan darat bisa sampai 2,5 jam lamanya. Hal ini karena rute jalan menuju Likupang berkelok-kelok sehingga waktu tempuhnya jadi lebih lama.
Likupang sendiri sejak dijadikan DSP dengan konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ternyata sangat ditunjang dengan potensi yang dimiliki disertai dukungan destinasi daerah sekitarnya.Â
Tercatat ada 5 destinasi sekitar pendukung Likupang sebagai kawasan ekonomi khusus sebagai destinasi wisata yaitu Bunaken (Manado), Batu Angus (Bitung), Benteng Moraya (Minahasa), Danau Linow (Tomohon), dan Taman Arkeologi Sawangan (Minahasa Utara). Support area seperti ini membuat Likupang lebih cepat berkembang dengan segala potensi tersembunyi yang dimiliki.
Potensi Wisata Likupang
Memilih Likupang sebagai salah satu DSP, bukanlah hal gampang. Setelah melalui kurasi panjang dan bersaing dengan daerah lainnya di Indonesia akhirnya nama Likupang muncul sebagai salah satunya. Hasil ini semua tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh Likupang yang super lengkap.
Jika berkunjung ke Likupang, Â terdapat banyak keindahan alam yang bisa dinikmati, mulai dari bukit, pantai, bawah laut, keanekaragaman hewan endemik, kuliner, dan keramahtamahan masyarakat.Â
DSP Likupang-Sulawesi Utara punya Bukit Pulisan yang menyajikan hamparan padang rumput yang luas. Bukit ini bukan sembarang bukit, karena dari Bukit Pulisan kita bisa langsung melihat pemandangan laut dengan air berwarna biru jernih.
Selain Bukit Pulisan, di Likupang juga ada Bukit Larata sebagai bukit savana dengan padang rumput luas yang pastinya bakal mempesona dengan paduan pemandangan laut di sekitarnya.
Dari ketinggian Bukit, kita turun ke pesisir pantai. Likupang punya banyak pantai-pantai eksotis dengan karakter keindahan masing-masing. Salah satu yang terkenal dan pastinya akan membuat  setiap orang yang berkunjung berdecak kagum adalah Pantai Paal.
Pantai Paal sendiri terletak di Likupang Timur, tepatnya di desa Marinsow. Pantai ini terkenal karena gradasi air lautnya berwarna biru tosca sehingga sangat eksotik untuk dikunjungi. Selain pantai Paal, di Likupang juga masih banyak pantai lainnya seperti pantai Sampiran, pantai Pulisan dan pantai Surabaya.
Setelah puas dengan potensi pantai eksotik nan indah, di Likupang juga bisa menikmati keindahan bawah lautnya.
Ada beberapa spot snorkeling pilihan, tetapi pulau Lihaga adalah juaranya. Dengan luas sekitar 8 hektar, pulau Lihaga menyimpan keindahan bawah laut yang begitu memesona. Ditambah dengan pasir putih di sekitar pulau. Berkunjung kesini pastinya bakal memberikan rasa nyaman dan seakan-akan tidak ingin pulang.
Puas dengan wisata bawah laut, Likupang juga memiliki potensi wisata Wallace Conservation Area. Saat ini sedang dikembangkan Wallace International Conservation Resort and Marine Park seluas 374 hektar sebagai salah satu atraksi utama sekaligus untuk mengembalikan keanekaragaman flora dan fauna endemik di Likupang yang sudah mulai berkurang jumlahnya.
Dari semua potensi Likupang tersebut, tidak lengkap rasanya jika membahas Likupang hanya dari segi destinasi wisata padahal ada kelezatan kuliner di dalamnya.
Berkunjung ke Likupang, pastinya bakal mudah untuk menemukan pisang goroho lengkap dengan sambal roa. Pisang Goroho ini adalah pisang khas yang tumbuh di Sulawesi Utara begitupun juga dengan ikan roa.Â
Jika pisang goreng umumnya disajikan dengan cita rasa manis, maka buang jauh-jauh persepsi itu ketika berkunjung ke Likupang karena di Likupang kuliner pisang Goroho akan memberikan sensasi rasa pedas setelah dikombinasikan dengan sambal roa.
Selain pisang Goroho sambal roa, ada juga kuliner cakalang fufu yang layak untuk dicoba. Cita rasa pedas dari bumbu dan gurihnya ikan cakalang menambah nikmat kuliner satu ini. Menikmati Cakalang Fufu sangat pas jika dipadukan dengan sambal dabu dabu dan nasi putih hangat.
Langkah Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Likupang
Pengembangan Likupang sebagai kawasan ekonomi khusus pastinya bakal menerapkan beberapa langkah strategis yang sesuai. Seperti yang diketahui bahwa, ujung dari pengembangan KEK adalah menarik banyak wisatawan dengan tetap memperhatikan konsep wisata berkelanjutan.Â
Menurut prof. Bet El Silisna L (Profesor kepariwisataan Politeknik Negeri Manado) dalam International Conference Likupang-North Sulawesi menyatakan bahwa, destinasi pariwisata merupakan suatu area atau kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur daya tarik, fasilitas, aksesibilitas dan masyarakat yang saling terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan.
Nah, semua hal inilah yang menjadikan pertimbangan bagaimana menentukan langkah strategis pengembangan KEK Likupang. Menurut beliau, ada beberapa langkah strategis yang bisa diterapkan di Likupang antara lain:
Memadukan pembangunan kepariwisataan wilayah Likupang.
Pengembangan produk pariwisata berbasis konservasi sumber daya kelautan/kemaritiman.
Pengembangan produk pariwisata berstandar internasional.
 Peningkatan kapasitas masyarakat sebagai pelaku utama pariwisata.
Penerapan langkah strategis ini, bukan hanya melibatkan potensi Likupang saja tetapi seluruh elemen di dalamnya dan juga dukungan dari pemerintah setempat. Sehingga, dengan penerapan yang tepat dan pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai rencana, maka yakin bahwa Likupang akan mendunia dengan konsep wisata yang berkelanjutan.Â
Mari Jo ke Likupang!!! Dan nikmati setiap potensi yang dimilikinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H