Mohon tunggu...
Takhul Bakhtiar
Takhul Bakhtiar Mohon Tunggu... Penulis - Freelance

Tulisan Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapkah Kurikulum Mitigasi Bencana Direalisasikan?

13 Maret 2021   03:31 Diperbarui: 13 Maret 2021   03:36 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : lampungpost.id

Seperti yang telah diketahui bersama, di awal tahun 2021 banyak sekali bencana yang terjadi di Indonesia. Mulai dari bencana banjir di Kalimantan Selatan, longsor di daerah Sumedang dan gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat. 

Peristiwa terjadi secara serentak menimbulkan luka yang dalam. Kejadian bencana tersebut merengguh banyak harta benda hingga nyawa masyarakat.

Jika kita sedikit menengok kebelakang di awal tahun 2019, bencana yang serupa seperti banjir, tsunami, gempa bumi, longsor dan banjir juga pernah terjadi. 

Pemerintah sudah meminta untuk menggerakkan semua sekolah untuk mencanangkan kurikulum mitigasi bencana. Yang jadi pertanyaan adalah sudah siapkah dan  mampukah kurikulum mitigasi bencana ini diterapkan? 

Lalu bagaimana kesiapan masyarakat yang menghuni daerah rawan bencana dalam menghadapi ancaman bencana?

Seperti yang telah diketahui bersama,  hampir sebagian besar wilayah Indonesia adalah daerah yang sangat rawan akan bencana, sehingga sudah sepatutnya untuk dibekali ilmu yang mumpuni dalam menanggapi bencana alam.  

Besarnya ancaman bencana alam di negeri ini semestinya menggugah kesadaran masyarakat  untuk senantiasa siap siaga dalam menghadapi bencana, hal ini diperlukan karena masyarakat tidak akan bisa terus menerus berpegang kepada pemerintah dalam mengatasi bencana alam. 

Maka dari itu warga perlu tahu akan urgensinya kegiatan mitigasi bencana. Sinergi dan kolaborasi pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan  dalam mengatasi bencana dalam jangka pendek yang bisa dimulai dari kesiapan alat medis, pakaian bantuan dana dan keperluan pangan.

Dalam hal jangka panjang, warga juga harus siap dalam tanggap bencana alam. Melalu bidang pendidikan dalam hal ini sekolah menjadi media atau wadah dalam mengambil peran penting untuk mengedukasi bagaimana siap siaga dalam menangani dan menghadapi bencana.  

Edukasi yang bisa dilaksanakan dalam laboratorium pendidikan ini bisa dimulai dari bagaimana cara untuk menangani bencana, mewaspadai dan apa saja hal yang perlu dilakukan setelah terjadinya bencana.

Apabila kita melihat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, sederhananya ada beberapa hal yang bisa dijadikan tolak ukur yang bisa direalisasikan perihal penanggulangan bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun