Harmoni sudut kota yang tidak menyudutkankuÂ
Membuka luas cakrawala yang tak bertepi
Kedipan lentera kota yang berwarna
Menerangi tapak kaki yang terus berpijak
Seketika terdiam hening
Lamunan batin yang mematahkan pikiran
Tentang Ramayana yang bergelut dengan cinta
Segala hal dilalui asal Dewi Shinta tak sedih hati
Walau bahagiamu bukan karenaku
Tak mengapa walau terus menerus terluka
Tak mengapa selagi aku mencintainya dalam diam
Diam di dalam diam untuk mencinta
Aku Pamrih Mencintaimu
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!