T
Alam tidak permah terburu-buru, namun semuanya terselesaikan. 3,5 tahun seorang pemimpin bijak lahir dari kristalisasi pikiran rakyat. Khristofel Praing figur yang diselimuti dengan kebijksanaan ia meninggalkan warisan pemikiran yang begitu mendalam lewat kerja keras membangun Sumba Timur
Sikap dan tindakan pemimpin bijaksana tercermin dari karaktermya yang merakyat. Pemikiranbya sangat relevan di kehidupan pembangunan yang modern saat ini yaitu INOVASI
Bayangkan...3,5 tahun Sumba Timur dihadapi persoalan besar, kemiskinan ekstrim, badai seroja, stunting, covid19, hama belalang yang mengharuskan kita berpkir keras bagaimana membangun daerah ini secara cepat., dan ia berhasil.
"Seperti sebuah sungai yang mengalir airnya bergerak mengikuti lekukan tanah tanpa perlawanan, tanpa paksaan" ini lah yang mengajarkan kita untuk bertindak selaras dengan arus kehidupan.
Khristofel Praing tidak mengajak rakyat bermalas-malasan atau pasif dan menyerah dengan keadaan, justru sosok ini mengangkat harkat dan maratabat orang Sumba sehingga keluar dari daerah tertinggal. Tentu kita semua bangga dengan hal ini.
Ia menemukan  jalan di tengah kegelapannya pembangunan dan kegaduhan, ia mampu membangun wilayah ini di tengah hiruk pikuk kebencian lawan politiknya akan prestasi. Khristofel Praing mengikuti aliran dan ritme alam, ia bertindak secara prosedural tanpa melawan hukum dalam membangun wilayah ini.
Ia melepaskan dirinya untuk secara utuh melayani rakyat. Namun, sekali lagi hal ini di benci oleh kelompok yang ingin berkompromi mengadaikan daerah ini dan metampok sumber daya  daerah ini.
Apa yang hari ini terjadi adalah fakta ketika suara rakyat di beli oleh pemodal besar yang hanya ingin menumbangkan pemimpin yang telah menciptakan sejarah peradaban baru.
Khristofel Praing sosok yang begitu hebat dalam konsep dan tindakan pembangunan, wajar ia di beci oleh kelompok yang tamak akan kekuasaan. Mereka tidak ingin daerah ini berkembang sehingga  kemudian mereka membeli suara rakyat.
Ia berjalan dengan tegak, ia sosok yang kuat menghadapi badai, kalah menang dalam politik hanyalah soal angka. Namun, loyalitasnya terhadap rakyat tidak akan pernah pudar.
Sumba Timur, 29 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H