Mohon tunggu...
deddy Febrianto Holo
deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Relawan - Semangat baru

Rasa memiliki adalah perlindungan alam yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Selatan Bangkit, Masyarakat Bebas Dari Keterbelakangan Pembangunan

20 September 2024   13:33 Diperbarui: 20 September 2024   13:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah Selatan Sumba Timur memang menarik untuk dibahas oleh publik, pasalnya dari periode ke periode pemimpin, selatan selalu menjadi objek komoditas politik menjelang Pilkada.

Mengapa demikian?

Hemat saya  Sumba Timur Selatan salah satu wilayah yang secara geografis sangat sulit untuk bisa di akses, bahkan cerita dan kisah infrastruktur wilayah selatan diperbincangkan dalam konteks pembangunan NTT, maka tidak heran jika masyarakat di wilayah Selatan berharap ada niat baik pemimpin dalam pembangunan.

Bagi kita wilayah selatan menjadi indikator pembangunan saat ini khususnya infrastruktur jalan. Ketika wilayah Timur, Utara, Tengah dan Barat sudah baik secara infrastrktur maka pemerintah mulai melihat apa kebutuhan mendasar di wilayah selatan.

Nah...pada masa kepemimpinan Khristofel Praing sebagai bupati Sumba Timur terbangun konsep pembangunan yang memanusiakan manusia, memerdekakan masyarakat dari keterbelakangan infrastruktur sehingga dalam tempo singkat 3,5 tahun beberapa persoalan jalan di wilayah selatan dibenahi lewat kaloborasi pemerintah daerah, provinsi dan pusat.

Ini bukan soal untervensi dananya dari mana akan tetapi soal political will atau kemauan politik pemimpin dalam mengimplementasikan kebijakan pembangunan. Oleh karena itu, sejarah kembali terjadi di wilayah selatan tersentuh pembangunan infrastruktur jalan yang masif salah satunya adalah jalur Padanjara yang menjadi potret keterbelakangan pembangunan di selatan.

Lewat kegigigihan, kerja keras dan komunikasi politik yang baik maka persoalan dan kebutuhan akses jalan di wilayah selatan terjawab dengan baik, memang tidak bisa dilakukan secara merata karena hanya 3,5 tahun dengan berbagai tantangan seperti covid19, seroja, hama belalang, virus babi, kemiskinan ekstrim semuanya bercampur.

Namun, lewat kepemimpinan Khristofel Praing pembangunan dirasakan dengan baik oleh masyarakat di wilayah selatan. Inilah alasan mengapa masyarakat memilih pemimpin yang bekerja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun